1657408484514812
Loading...

Benda Asing yang Jatuh dari Langit Bengkulu Kemarin adalah Meterorit, Bukan Meteor


Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menjelaskan bahwa objek misterius yang jatuh di hutan perbatasan Kabupaten Rejanglebong dan Kepahiang Provinsi Bengkulu pada Senin malam (26/10) adalah meteorit.


Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin mengatakan pihaknya telah mendapat laporan masyarakat setempat soal dentuman meteorit tersebut.

"Kami sudah dapat laporan bahwa ada benda langit bercahaya yang jatuh ke tanah lengkap dengan suara dentuman dan sempat menyebabkan getaran. Itu adalah meteorit, yang merupakan sisaan dari meteor," ujar Thomas saat dihubungi oleh CNN Indonesia, Selasa (27/10).

Ia menjelaskan, sampah atau puing antariksa itu biasanya mudah dideteksi, apalagi yang berpotensi menuju ke Bumi. Namun dalam kasus ini, itu bukanlah sampah antariksa.

Thomas juga menambahkan, meteorit itu diduga ukurannya kecil, yaitu sekitar 1 meter atau bahkan kurang.

"Kalau ukurannya kecil, ya hanya hasilkan gelombang tanpa bikin kejut yang menggetarkan kaca dan lainnya. Beda halnya jika ukurannya raksasa, sangat mungkin ciptakan gelombang besar," jelasnya lagi.                                
Diungkapkan Thomas, meteor dan meteorit adalah dua hal berbeda. Meteor adalah batuan antariksa yang menyerupai bola api nan bercahaya, di mana ia akan terbakar jika masuk ke atmosfer Bumi. Nah, sisaan dari pembakaran meteor ini dinamakan meteorit.

Oleh karena itu, meteorit memang biasanya masih berbentuk batu-batu kecil. Namun sangat mungkin juga ukurannya masif yang mencapai belasan meter apabila si meteornya juga raksasa.

Ia bahkan menambahkan, secara tafsiran setiap harinya 25 ribu ton batuan antariksa masuk ke Bumi, termasuk meteor. Jika ukurannya kecil maka besar kemungkinan saat ia terbakar di atmosfer Bumi, maka tidak akan menyisakan puing atau meteorit.

Sedangkan untuk meteor yang ukurannya cukup besar masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar, biasanya cenderung akan pecah atau hancur yang menghasilkan puing bebatuan meteorit.

Yang jelas, kejadian meteorit di Bengkulu ini Thomas pastikan tidak berbahaya karena tidak ada kandungan kimia dan radiasi yang dibawa dari antariksa. (CNN Indonesia)





Sains dan Teknologi 8417629311517507250

Posting Komentar

Beranda item

Terkini