Selalu Waspadai Penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD)
http://liputan-69.blogspot.com/2012/12/mengenal-gejala-penyakit-demam-berdarah.html
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Nyamuk penyebab demam berdarah dengeu ini tentunya berbeda dengan nyamuk penyebab penyakit malaria.
Penularan Penyakit DBD
Nyamuk Aedes aegypti adalah nyamuk yang paling banyak menyebarkan dengue. Ini karena nyamuk tersebut menyukai hidup berdekatan dengan manusia dan makan dari manusia alih-alih dari binatang. Nyamuk ini juga suka bertelur di wadah-wadah air yang dibuat oleh manusia.
Dengue juga dapat disebarkan melalui produk darah yang telah terinfeksi dan melalui donasi organ. Jika seseorang dengan dengue mendonasikan darah atau organ tubuh, yang kemudian diberikan kepada orang lain, orang tersebut dapat terkena dengue dari darah atau organ yang didonasikan tersebut.
Terkadang, nyamuk juga tertular dengue dari manusia. Jika nyamuk betina yang menggigit orang yang terinfeksi, nyamuk tersebut dapat tertular virus.
Gejala dan Tanda-tanda Penyakit DBD
Gejala tanda demam berdarah yang terlihat akibat adanya infeksi virus dengue biasanya muncul setelah masa inkubasi (masa dimana virus berkembang hingga menimbulkan gejala) dan terjadi dalam kurun waktu 3 - 8 hari setelah virus masuk ke dalam tubuh.
Jika sistem pertahanan tubuh dapat mengatasi virus, maka gejala yang tampak bisa ringan dan juga bisa menyebabkan beberapa gejala sebagai berikut :
Untuk saat ini pengobatan yang dilakukan untuk masalah virus belum diketahui secara pasti. Termasuk dalam hal pengobatan perawatan demam berdarah ini. Sementara ini dalam hal pengobatan serta perawatan demam berdarah hanya berfokus dengan memberikan pengobatan sesuai dengan gejala yang ditimbulkan. Misalnya demam pada DHF ini lantas akan diberikan antipiretik (penurun panas). Tetapi yang harus kita ketahui bersama bahwa daya tahan tubuh yang kuat menjadi benteng terhadap segala serangan jenis virus. Dengan adanya daya tahan tubuh yang kuat bisa menjadi benteng pertama terhadap serangan virus.
Untuk itu kita harus selalu waspada akan berjangkitnya penyakit demam berdarah ini. Apalagi kita tinggal di Indonesia dengan suhu tropis yang memudahkan berkembangnya penyakit demam berdarah dan juga penyakit malaria yang sama-sama disebabkan oleh nyamuk. Dan jangan pula kita menyepelakan jenis penyakit ini karena bisa menyebabkan kematian bila tidak segera mendapatkan pengobatan serta perawatan yang tepat dan benar .
Waspada dan perlu pula kita turut andil dalam hal mencegah dan pencegahan demam berdarah di lingkungan kita. Karena angka kematian dari demam berdarah ini termasuk tinggi pula di Indonesia beserta prevalensi kejadian demam berdarah.
Penularan Penyakit DBD
Nyamuk Aedes aegypti adalah nyamuk yang paling banyak menyebarkan dengue. Ini karena nyamuk tersebut menyukai hidup berdekatan dengan manusia dan makan dari manusia alih-alih dari binatang. Nyamuk ini juga suka bertelur di wadah-wadah air yang dibuat oleh manusia.
Dengue juga dapat disebarkan melalui produk darah yang telah terinfeksi dan melalui donasi organ. Jika seseorang dengan dengue mendonasikan darah atau organ tubuh, yang kemudian diberikan kepada orang lain, orang tersebut dapat terkena dengue dari darah atau organ yang didonasikan tersebut.
Terkadang, nyamuk juga tertular dengue dari manusia. Jika nyamuk betina yang menggigit orang yang terinfeksi, nyamuk tersebut dapat tertular virus.
Gejala dan Tanda-tanda Penyakit DBD
Gejala tanda demam berdarah yang terlihat akibat adanya infeksi virus dengue biasanya muncul setelah masa inkubasi (masa dimana virus berkembang hingga menimbulkan gejala) dan terjadi dalam kurun waktu 3 - 8 hari setelah virus masuk ke dalam tubuh.
Jika sistem pertahanan tubuh dapat mengatasi virus, maka gejala yang tampak bisa ringan dan juga bisa menyebabkan beberapa gejala sebagai berikut :
- Demam tinggi yang timbul mendadak dengan suhu diatas 38 derajat C, selama 2 sampai dengan 7 hari.
- Demam tidak dapat teratasi meskipun telah mendapatkan pemberian obat penurun panas.
- Mual, muntah, sehingga menyebabkan nafsu makan minum berkurang.
- Pada pemeriksaan dengan melakukan uji test torniquet, akan terlihat adanya jentik (puspura) perdarahan.
- Pada tingkat lanjut ditemukan adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), timbulnya mimisan (epitaksis), Buang air besar kotoran (faeces) berupa lendir bercampur darah (melena), dan lain-lainnya.
- Pada pemeriksaan laboratorium (darah) pada hari ke 3 - 7 akan didapatkan terjadinya penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 (trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (hemokonsentrasi).
- Nyeri sendi, sendi otot ( pegal-pegal ).
- Terjadi pembesaran hati (hepatomegali)
- Nyeri kepala, pusing.
- Rasa panas di belakang bola mata.
- Wajah kemerahan.
- Nyeri perut.
Pengobatan dan Pencegahan Penyakit DBD
Untuk saat ini pengobatan yang dilakukan untuk masalah virus belum diketahui secara pasti. Termasuk dalam hal pengobatan perawatan demam berdarah ini. Sementara ini dalam hal pengobatan serta perawatan demam berdarah hanya berfokus dengan memberikan pengobatan sesuai dengan gejala yang ditimbulkan. Misalnya demam pada DHF ini lantas akan diberikan antipiretik (penurun panas). Tetapi yang harus kita ketahui bersama bahwa daya tahan tubuh yang kuat menjadi benteng terhadap segala serangan jenis virus. Dengan adanya daya tahan tubuh yang kuat bisa menjadi benteng pertama terhadap serangan virus.
Untuk itu kita harus selalu waspada akan berjangkitnya penyakit demam berdarah ini. Apalagi kita tinggal di Indonesia dengan suhu tropis yang memudahkan berkembangnya penyakit demam berdarah dan juga penyakit malaria yang sama-sama disebabkan oleh nyamuk. Dan jangan pula kita menyepelakan jenis penyakit ini karena bisa menyebabkan kematian bila tidak segera mendapatkan pengobatan serta perawatan yang tepat dan benar .
Waspada dan perlu pula kita turut andil dalam hal mencegah dan pencegahan demam berdarah di lingkungan kita. Karena angka kematian dari demam berdarah ini termasuk tinggi pula di Indonesia beserta prevalensi kejadian demam berdarah.