Akibat Sering Masturbasi Bisa Jadi Penyebab Ejakulasi Dini
http://liputan-69.blogspot.com/2013/05/akibat-sering-masturbasi-bisa-jadi.html
Liputan 69 - Akibat Sering Masturbasi Bisa Jadi Penyebab Ejakulasi Dini - Bagi para suami yang selalu ingin membahagiakan istri, ejakulasi dini layaknya kutukan dan momok yang menakutkan.
Gangguan ini bisa menyerang pria muda ataupun tua. Pada pria muda, ejakulasi dini bisa disebabkan karena terlalu banyak bermastrurbasi.
Ejakulasi dini adalah salah satu masalah yang paling umum dihadapi pria saat bercinta.
Ejakulasi dini adalah salah satu masalah yang paling umum dihadapi pria saat bercinta.
Entah karena terlalu bergairah, tergesa-gesa, gangguan psikologis atau memang ada kondisi penyakit tertentu. Kondisi ini lambat laun bisa membuat para lelaki stres.
"Sampai saat ini tidak ada seorangpun yang tahu penyebab seseorang terkena ejakulasi dini. Tapi dari penelitian yang dilakukan, ada 2 hipotesis yang dipegang sampai saat ini," kata dr Johnny Felix Gosyanto, M.Kes, konsultan kesehatan seksual di On Clinic dalam acara Seminar Media mengenai Inkontinensia Urine yang di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (30/4/2013).
Dr Johnny menuturkan, hipotesis pertama yang dipelopori oleh peneliti bernama Masters dan Johnsson mengatakan bahwa ejakulasi dini bisa disebabkan karena kebiasaan melakukan onani atau masturbasi. Sedangkan hipotesis kedua yang dimotori McKinsey mengatakan penyebab ejakulasi dini adalah karena menurunnya serotonin dalam tubuh.
"Tergantung usia, kalau masih muda mungkin yang pertama (kebiasaan masturbasi), kalau umur pertengahan mungkin karena yang kedua (menurunnya kadar serotonin)," terang dr Johnny.
Walau demikian, belum ada kepastian secara medis waktu seorang pria mengalami ejakulasi dini. Menurut pengertian beberapa ahli, seorang pria dikatakan mengalami ejakulasi dini jika tidak dapat mengontrol keluarnya sperma sehingga membuat pasangannya tidak mencapai 'klimaks'. Namun secara psikologis, pria disebut mengalami ejakulasi dini saat cairan sperma keluar di bawah dua menit.
Yang jelas, dampak dari ejakulasi tak hanya dapat menimbulkan rasa malu, stres atau menurunkan rasa percaya diri, tetapi juga mengurangi kenikmatan seksual bagi pasangan. Lantas berapa banyak masturbasi yang dikatakan berlebihan?
"Berlebihan kalau sampai setiap hari atau sehari bisa berkali-kali. Tapi bukan berarti melakukan masturbasi itu salah. Masturbasi atau onani itu sehat-sehat saja," pungkas dr Johny.
"Sampai saat ini tidak ada seorangpun yang tahu penyebab seseorang terkena ejakulasi dini. Tapi dari penelitian yang dilakukan, ada 2 hipotesis yang dipegang sampai saat ini," kata dr Johnny Felix Gosyanto, M.Kes, konsultan kesehatan seksual di On Clinic dalam acara Seminar Media mengenai Inkontinensia Urine yang di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (30/4/2013).
Dr Johnny menuturkan, hipotesis pertama yang dipelopori oleh peneliti bernama Masters dan Johnsson mengatakan bahwa ejakulasi dini bisa disebabkan karena kebiasaan melakukan onani atau masturbasi. Sedangkan hipotesis kedua yang dimotori McKinsey mengatakan penyebab ejakulasi dini adalah karena menurunnya serotonin dalam tubuh.
"Tergantung usia, kalau masih muda mungkin yang pertama (kebiasaan masturbasi), kalau umur pertengahan mungkin karena yang kedua (menurunnya kadar serotonin)," terang dr Johnny.
Walau demikian, belum ada kepastian secara medis waktu seorang pria mengalami ejakulasi dini. Menurut pengertian beberapa ahli, seorang pria dikatakan mengalami ejakulasi dini jika tidak dapat mengontrol keluarnya sperma sehingga membuat pasangannya tidak mencapai 'klimaks'. Namun secara psikologis, pria disebut mengalami ejakulasi dini saat cairan sperma keluar di bawah dua menit.
Yang jelas, dampak dari ejakulasi tak hanya dapat menimbulkan rasa malu, stres atau menurunkan rasa percaya diri, tetapi juga mengurangi kenikmatan seksual bagi pasangan. Lantas berapa banyak masturbasi yang dikatakan berlebihan?
"Berlebihan kalau sampai setiap hari atau sehari bisa berkali-kali. Tapi bukan berarti melakukan masturbasi itu salah. Masturbasi atau onani itu sehat-sehat saja," pungkas dr Johny.