Peminat Makin Sepi, Pengusaha Batu Akik Banyak yang Gulung Tikar
http://liputan-69.blogspot.com/2015/09/peminat-makin-sepi-pengusaha-batu-akik.html
Setelah sekitar satu tahun ini sempat booming di Indonesia, kini keberadaan batu akik mulai ditinggalkan peminat. Dampaknya, pengusaha jual beli batu akik banyak yang mulai gulung tikar, salah satunya pengusaha batu akik di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.
Ketua Gabungan Pencita Batu Alam (GAPBA), Nazaruddin, mengatakan daya serap pembeli terhadap batu akik kini hanya berkisar dua persen. Kondisi itu membuat pengusaha tidak kuat menyelamatkan usaha mereka karena pengeluaran lebih besar dibanding pemasukan.
"Lihat Mall Meulaboh yang dulunya membludak penjual dan pembeli, hari ini sudah sepi," ujarnya, seperti dikutip bisnis.com, Minggu (6/9/2015).
Nazaruddin menjelaskan, selain dipengaruhi daya beli yang rendah, harga batu akik juga tidak ada standarnya, tidak seperti intan.
Dia menyarankan, pemerintah Aceh menyelamatkan usaha batu akik masyarakat, karena Aceh memiliki potensi besar sumber daya alam itu.
Selain itu ada hal yang membuat harga bermacam jenis batu dari bumi Aceh terjun bebas. Yaitu penjual batu akik bongkahan yang menggondol komoditas kerajinan ini ke luar Aceh, bahkan luar negeri dengan harga jomplang murah, yang sebelumnya bernilai jutaan rupiah.
Saat ini sudah lebih ratusan ton dikeluarkan dalam bentuk bongkahan keluar Aceh tanpa ada legalitas pemerintah.
Dia bukan asal mengeluarkan sinyalemen karena mereka telah memantau hal itu. Jika ini terus terjadi maka penghasilan perajin dan pebisnis batu akik setempat sangat terpukul.
Ketua Gabungan Pencita Batu Alam (GAPBA), Nazaruddin, mengatakan daya serap pembeli terhadap batu akik kini hanya berkisar dua persen. Kondisi itu membuat pengusaha tidak kuat menyelamatkan usaha mereka karena pengeluaran lebih besar dibanding pemasukan.
"Lihat Mall Meulaboh yang dulunya membludak penjual dan pembeli, hari ini sudah sepi," ujarnya, seperti dikutip bisnis.com, Minggu (6/9/2015).
Nazaruddin menjelaskan, selain dipengaruhi daya beli yang rendah, harga batu akik juga tidak ada standarnya, tidak seperti intan.
Dia menyarankan, pemerintah Aceh menyelamatkan usaha batu akik masyarakat, karena Aceh memiliki potensi besar sumber daya alam itu.
Selain itu ada hal yang membuat harga bermacam jenis batu dari bumi Aceh terjun bebas. Yaitu penjual batu akik bongkahan yang menggondol komoditas kerajinan ini ke luar Aceh, bahkan luar negeri dengan harga jomplang murah, yang sebelumnya bernilai jutaan rupiah.
Saat ini sudah lebih ratusan ton dikeluarkan dalam bentuk bongkahan keluar Aceh tanpa ada legalitas pemerintah.
Dia bukan asal mengeluarkan sinyalemen karena mereka telah memantau hal itu. Jika ini terus terjadi maka penghasilan perajin dan pebisnis batu akik setempat sangat terpukul.