Menteri-menteri Israel: "Tidak ada dan tidak akan pernah berdiri Negara Palestina"
http://liputan-69.blogspot.com/2015/10/menteri-menteri-israel-tidak-ada-dan.html
Berbicara dalam sebuah konferensi di Washington D.C, Menteri Kehakiman Israel Ayelet Shaked menegaskan, "Kami menentang negara Palestina. Tidak ada dan tidak akan pernah berdiri Negara Palestina."
Ini bukan pertama kalinya ia membuat pernyataan kontroversial. Tiga pekan lalu, ia juga menyatakan komentar serupa di Aljazirah UpFront.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu beberapa kali juga mengeluarkan pernyataan yang menegasikan berdirinya negara Palestina.
Saat kampanye ia menyatakan tidak akan menyerahkan tanah pendudukan ke Palestina.
Pada 1978, saat Netanyahu masih muda, ia juga pernah ditanya. Apakah Palestina memiliki hak untuk membuat negara terpisah? Ia menjawab, "Tidak, saya rasa mereka tidak memilikinya."
Wakil Menteri Luar Negeri Tzipi Hotovely juga memiliki pandangan yang sama. "Saya menolak ide pendirian solusi dua negara."
Menteri Pendidikan Naftali Bennet menegaskan, tidak akan ada negara Palestina di tanah Israel. Sementara Wakil Perdana Menteri Silvan Shalom menegaskan, "Kami semua menentang negara Palestina, tidak ada keraguan akan hal itu." (republika.co.id)
 |
| Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely |
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu beberapa kali juga mengeluarkan pernyataan yang menegasikan berdirinya negara Palestina.
Saat kampanye ia menyatakan tidak akan menyerahkan tanah pendudukan ke Palestina.
Pada 1978, saat Netanyahu masih muda, ia juga pernah ditanya. Apakah Palestina memiliki hak untuk membuat negara terpisah? Ia menjawab, "Tidak, saya rasa mereka tidak memilikinya."
Wakil Menteri Luar Negeri Tzipi Hotovely juga memiliki pandangan yang sama. "Saya menolak ide pendirian solusi dua negara."
Menteri Pendidikan Naftali Bennet menegaskan, tidak akan ada negara Palestina di tanah Israel. Sementara Wakil Perdana Menteri Silvan Shalom menegaskan, "Kami semua menentang negara Palestina, tidak ada keraguan akan hal itu." (republika.co.id)
