1657408484514812

Beras Raskin di Tuban, Busuk, Berkutu & Bau Apek, Tak Layak Dikonsumsi Manusia


Komisi B DPRD Tuban menilai pelaksanaan program beras miskin (raskin) asal-asalan dan cenderung ngawur. Hal ini terbukti masih banyak raskin yang diterima masyarakat tidak layak konsumsi.


Bahkan, hasil temuan Komisi B DPRD Tuban kualitas raskin disebut tidak sepatutnya dimakan manusia. Kondisi raskin yang sudah berkutu, apek dan berubah warna itu harusnya untuk pakan ternak.

Anggota Komisi B DPRD Tuban, Cancoko, mengatakan sudah berungkali pihaknya mendapatkan laporan raskin yang diterima warga tidak layak makan. Sebab raskin tersebut warnanya kuning, berkutu dan juga berbau apek.

“Hampir setiap ada pembagian raskin selalu ada laporan adanya beras tidak layak konsumsi. Baik itu yang berkutu, berwarna kuning ataupun berbau apek,” tutur Cancoko di gedung DPRD Tuban, Jumat (16/10/2015) siang.

Menurut politisi Partai Demokrat ini, Komisi B sudah sering berkoordinasi dan menginggatkan bulog terkait kejadian tersebut agar di tindak lanjuti. Sehingga ke depan tidak lagi ditemui persoalan serupa.

“Akan tetapi sampai sekarang kenyataan di lapangan masih saja
permasalahan tersebut terjadi.                                          
Sepertinya tidak ada itikad baik untuk melakukan perubahan,” kata Cancoko.

Berdasar pengamatan Komisi B, hal itu terjadi karena kontrol dari bulog lemah terkait penyerapan beras dari masyarakat. Di samping penyerapan dari petani ada dugaan beras untuk masyarakat miskin ini terus berputar sehingga kembali lagi ke bulog.

“Bagaimana mau dikonsumsi bila kondisinya seperti itu. Pasti masyarakat yang menerima akan dijual kembali,” tegas dia.

Terpisah Kepala Bulog Sub Divisi Regional III Bojonegoro, Efdal Marlius Sulaiman, menjelaskan sesuai dengan SOP sebelum dikirim beras tersebut harus dicek terlebih dahulu.

Bila warga menemukan adanya beras yang tak layak konsumsi harus segera melapor dan akan diganti dengan yang baik.

Efdal menambahkan, menurunnya kualitas beras tersebut disebabkan karena pemupukannya tidak seimbang, sehingga bisa menyebabkan kualitas beras cepat berubah.
Pada sisi lain pihak bulog mengklaim sudah melakukan perawatan secara rutin untuk menjaga kualitas beras tersebut. (seputartuban.com)





Berita Daerah 6230284328471881931

Posting Komentar

Beranda item