Suara Desahan Saat Bercinta Bangkitkan Gairah Sex
https://liputan-69.blogspot.com/2013/05/suara-desahan-saat-bercinta-bangkitkan.html
Liputan 69 - Suara Desahan Saat Bercinta Bangkitkan Gairah Sex - OOhhh mas, ayo mas, ooh yess, ... demikian kira-kira suara desahan istri saat bercita.
Memang, Anda harus lupakan kiasan 'diam adalah emas' ketika bercinta. Sesi bercinta yang terlalu sepi menjadi pertanda hubungan seks kurang menyenangkan.
Sebuah penelitian di Inggris bahkan menyebutkan adanya kaitan yang kuat antara ekspresi kepuasan dan peningkatan gairah.
Pria dan wanita ternyata sama-sama menyukai jika pasangan mereka tak ragu mengeluarkan suara desahan atau erangan selama bercinta. Kaum wanita terutama, merasa aksinya di ranjang sudah tepat ketika mendengar pasangan mereka berekspresi melalui suara. Demikian juga pria yang sebagian besar lebih suka jika pasangan mereka "ribut" di ranjang.
Selain menunjukkan ekspresi suka dengan aksi yang sedang berlangsung, suara-suara yang dikeluarkan ternyata bisa membuat gairah lebih membara.
Penelitian yang dipublikasikan dalam the Archives of Sexual Behaviour disebutkan 92 persen responden mengatakan kepercayaan diri mereka meningkat jika pasangan mereka mengeluarkan suara-suara. Sementara itu 87 persen mengakui mereka sengaja bersuara supaya pasangannya lebih "greng".
Kaum wanita ternyata lebih berisik di tempat tidur dibanding dengan pria. Dari 1000 responden wanita yang disurvei, sekitar 94 persen mengaku mereka tak segan mengeluarkan ekspresi suara selama bercinta. Sekitar 7 dari 10 pria juga mengakui pasangan mereka bersuara lebih kencang.
Ada alasannya mengapa suara kaum hawa lebih ekspresif. Ini karena orgasme yang mereka alami lebih inten. Saraf-saraf di bagian klitoris lebih lebar dibandingkan dengan di bagian penis pria sehingga rangsangan yang dirasakan kaum wanita akan lebih hebat.
Meski begitu menurut pakar seksologi Tracey Coy, cukup banyak wanita yang merasa harus bersuara untuk menunjukkan mereka menikmati hubungan seks.
"Karena wanita cenderung lebih sering memalsukan orgasme dibanding pria, maka seperti ada 'kewajiban' untuk membuktikan pada pasangannya bahwa mereka menikmati sesi bercinta," kata Coy.
Ia juga tidak setuju jika lebih berisik berarti lebih menikmati seks. "Ada pasangan yang bercinta tanpa suara, tapi bukan berarti mereka tak menikmatinya. Ini menyangkut kebiasaan tiap individu," demikian ungkap pakar seksologi Tracey Coy.
Pria dan wanita ternyata sama-sama menyukai jika pasangan mereka tak ragu mengeluarkan suara desahan atau erangan selama bercinta. Kaum wanita terutama, merasa aksinya di ranjang sudah tepat ketika mendengar pasangan mereka berekspresi melalui suara. Demikian juga pria yang sebagian besar lebih suka jika pasangan mereka "ribut" di ranjang.
Selain menunjukkan ekspresi suka dengan aksi yang sedang berlangsung, suara-suara yang dikeluarkan ternyata bisa membuat gairah lebih membara.
Penelitian yang dipublikasikan dalam the Archives of Sexual Behaviour disebutkan 92 persen responden mengatakan kepercayaan diri mereka meningkat jika pasangan mereka mengeluarkan suara-suara. Sementara itu 87 persen mengakui mereka sengaja bersuara supaya pasangannya lebih "greng".
Kaum wanita ternyata lebih berisik di tempat tidur dibanding dengan pria. Dari 1000 responden wanita yang disurvei, sekitar 94 persen mengaku mereka tak segan mengeluarkan ekspresi suara selama bercinta. Sekitar 7 dari 10 pria juga mengakui pasangan mereka bersuara lebih kencang.
Ada alasannya mengapa suara kaum hawa lebih ekspresif. Ini karena orgasme yang mereka alami lebih inten. Saraf-saraf di bagian klitoris lebih lebar dibandingkan dengan di bagian penis pria sehingga rangsangan yang dirasakan kaum wanita akan lebih hebat.
Meski begitu menurut pakar seksologi Tracey Coy, cukup banyak wanita yang merasa harus bersuara untuk menunjukkan mereka menikmati hubungan seks.
"Karena wanita cenderung lebih sering memalsukan orgasme dibanding pria, maka seperti ada 'kewajiban' untuk membuktikan pada pasangannya bahwa mereka menikmati sesi bercinta," kata Coy.
Ia juga tidak setuju jika lebih berisik berarti lebih menikmati seks. "Ada pasangan yang bercinta tanpa suara, tapi bukan berarti mereka tak menikmatinya. Ini menyangkut kebiasaan tiap individu," demikian ungkap pakar seksologi Tracey Coy.