SBY: "Tahun 2030 ekonomi Indonesia jadi 10 terbesar di dunia. 2045 jadi negara kuat"
https://liputan-69.blogspot.com/2015/09/sby-tahun-2030-ekonomi-indonesia-jadi.html
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) optimis Indonesia akan menjadi negara maju. Bahkan dalam analisanya, 15 tahun mendatang perekonomian Indonesia akan masuk 10 besar dunia.
Hal itu disampaikan SBY saat menyampaikan pidato perkuliahan Presidential Lecture yang diselenggarakan oleh Lemhannas. Menurut SBY, meski saat ini perekonomian Indonesia tengah mengalami guncangan, namun ia yakin pemerintah akan berhasil menstabilkannya kembali.
Dikutip dari news.detik.com, SBY menegaskan "Tahun 2030 insya Allah perekonomian kita meningkat menjadi 10 terbesar di dunia. Tahun 2045 kita menjadi negara yang kuat," kata SBY di Lemhannas, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (8/9/2015).
Jika pemerintah tetap konsisten dalam menjaga kestabilan ekonomi dan pemerintahan, menurut SBY, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi negara maju. Pada tahun 2085, SBY memprediksi Indonesia dapat bersanding dengan negara-negara maju lain di dunia.
"Kita harus berpikir positif. Mudah-mudahan dalam 70 tahun ke depan kita bisa menjadi negara maju. Pada akhir abad 21, Indonesia menjadi negara maju," ucapnya.
SBY mengakui, untuk mencapai cita-cita itu memang bukan perkara yang mudah. Ada 3 syarat yang harus dipenuhi agar cita-cita Indonesia menjadi negara dengan perekonomian 10 terbesar di dunia pada tahun 2030 terwujud.
"Syarat pertama, tidak ada krisis besar," katanya.
Selain itu menurut SBY, hal tersebut dapat terwujud jika selama 15 tahun Indonesia tidak mengalami gangguan politik yang dapat menyebabkan bangsa berpikiran mundur ke belakang. Kemudian syarat terakhir adalah kerja keras.
"Pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, media semua harus bekerja keras untuk mewujudkan itu," kata SBY.
Dengan demikian, ia berharap cita-cita tersebut akan terwujud. Sebab selama 10 tahun terakhir, perekonomian Indonesia mengalami peningkatan yang cukup tajam. Hal itu mendasari keyakinannya bahwa Indonesia mampu menjadi negara maju.
"Kita belum 100 tahun merdeka. Amerika saja yang sudah ratusan tahun masih mengalami permasalahan rasial. Jadi jangan berkecil hati," tuturnya.
Hal itu disampaikan SBY saat menyampaikan pidato perkuliahan Presidential Lecture yang diselenggarakan oleh Lemhannas. Menurut SBY, meski saat ini perekonomian Indonesia tengah mengalami guncangan, namun ia yakin pemerintah akan berhasil menstabilkannya kembali.
Dikutip dari news.detik.com, SBY menegaskan "Tahun 2030 insya Allah perekonomian kita meningkat menjadi 10 terbesar di dunia. Tahun 2045 kita menjadi negara yang kuat," kata SBY di Lemhannas, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (8/9/2015).
Jika pemerintah tetap konsisten dalam menjaga kestabilan ekonomi dan pemerintahan, menurut SBY, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi negara maju. Pada tahun 2085, SBY memprediksi Indonesia dapat bersanding dengan negara-negara maju lain di dunia.
"Kita harus berpikir positif. Mudah-mudahan dalam 70 tahun ke depan kita bisa menjadi negara maju. Pada akhir abad 21, Indonesia menjadi negara maju," ucapnya.
SBY mengakui, untuk mencapai cita-cita itu memang bukan perkara yang mudah. Ada 3 syarat yang harus dipenuhi agar cita-cita Indonesia menjadi negara dengan perekonomian 10 terbesar di dunia pada tahun 2030 terwujud.
"Syarat pertama, tidak ada krisis besar," katanya.
Selain itu menurut SBY, hal tersebut dapat terwujud jika selama 15 tahun Indonesia tidak mengalami gangguan politik yang dapat menyebabkan bangsa berpikiran mundur ke belakang. Kemudian syarat terakhir adalah kerja keras.
"Pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, media semua harus bekerja keras untuk mewujudkan itu," kata SBY.
Dengan demikian, ia berharap cita-cita tersebut akan terwujud. Sebab selama 10 tahun terakhir, perekonomian Indonesia mengalami peningkatan yang cukup tajam. Hal itu mendasari keyakinannya bahwa Indonesia mampu menjadi negara maju.
"Kita belum 100 tahun merdeka. Amerika saja yang sudah ratusan tahun masih mengalami permasalahan rasial. Jadi jangan berkecil hati," tuturnya.