Bank Mandiri Terima Utang Rp 12 Triliun dari China Development Bank
https://liputan-69.blogspot.com/2015/12/bank-mandiri-terima-utang-rp-12-triliun.html
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menarik fasilitas pinjaman dari China Development Bank (CDB) senilai US$ 880 juta atau sekira Rp 12 triliun dari total komitmen US$ 1 miliar.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan pinjaman valas tersebut ditarik sebagian untuk membiayai proyek-proyek yang sudah masuk dalam daftar tunggu pencairan. Hal itu terkait pula dengan pengajuan pencairan kredit yang diajukan sejumlah debitur yang terkait dengan proyek-proyek infrastruktur.
“Yang sudah diambil US$ 880 juta dolar as of today. Proyeknya kebanyakan infrastruktur. US$ 880 juta dolar itu kita penarikan fasilitas pinjaman CDB, dari komitmen US$ 1 miliar,” jelas Rohan usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (18/12).

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan pinjaman valas tersebut ditarik sebagian untuk membiayai proyek-proyek yang sudah masuk dalam daftar tunggu pencairan. Hal itu terkait pula dengan pengajuan pencairan kredit yang diajukan sejumlah debitur yang terkait dengan proyek-proyek infrastruktur.
“Yang sudah diambil US$ 880 juta dolar as of today. Proyeknya kebanyakan infrastruktur. US$ 880 juta dolar itu kita penarikan fasilitas pinjaman CDB, dari komitmen US$ 1 miliar,” jelas Rohan usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (18/12).
Dia mengatakan perseroan belum akan menarik sisa komitmen pinjaman dari CDB. Menurutnya, Bank Mandiri baru akan mengajukan pencairan ke CDB jika sudah ada permintaan kredit dari debitur.
“Nature bisnis kita kan based on project, jadi kalau belum ada proyek ya tidak ditarik. Nanti kalau akhir tahun belum ada proyek ya belum diambil lagi,” jelasnya.
Sebelumnya, CDB melalui kerjasama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan fasilitas pinjaman kepada tiga bank pelat merah untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur di Tanah Air. Ketiga bank tersebut adalah Bank Mandiri, BRI dan BNI, yang masing-masing memperoleh fasilitas pinjaman sebesar US$ 1 miliar dengan jangka waktu pengembalian 10 tahun.
Dalam perjanjiannya, 30 persen dari dana pinjaman tersebut akan diterima dalam mata uang yuan atau Renminbi (RMB), sedangkan sisanya dalam bentuk dolar Amerika. (CNN Indonesia)