1657408484514812

Lendir Siput Ternyata Bisa Hambat Penuaan Dini dan Bikin Awet Muda, Berani Coba?


Mungkin beberapa orang jijik dengan siput. Hewan siput juga biasanya identik sebagai hama tanaman. Namun dalam setahun terakhir, lendir siput telah dimanfaatkan untuk terapi kecantikan dalam industri kosmetik yang bermanfaat melawan penuaan.


Sebenarnya apa saja rahasia di balik lendir hewan berukuran satu milimeter hingga 18 mm ini?

Penelitian mengenai manfaat lendir siput sedang digeluti oleh dosen Pendidikan Biologi Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Susintowati. Dalam risetnya berjudul 'Mengenal dan Bersahabat dengan Siput', Susintowati menjelaskan hewan Gastropoda itu sebenarnya menghasilkan dua macam lendir. Yaitu lendir untuk lubrikasi atau kelembaban dan lendir pelekatan (adesif).

Keduanya dihasilkan oleh sel-sel khusus di bawah kulit atau kelenjar mukus di epitel kaki perut. Kedua lendir itu sangat kaya protein karena mengandung proteoglikan komplek, glikosaminoglikan, enzim glikoprotein, asam hyaluronik, copper peptides, peptida antimikrobia, dan ion-ion logam lain.

“Kandungan air dalam lendir siput bisa mencapai 96-97 persen,” kata Susintowati, yang kini menempuh pendidikan Strata-3 di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta kepada Tempo.

Tingginya kandungan protein, asam hyaluronat dan antioksidan itulah yang bermanfaat bagi kulit manusia. Ketiga zat itu dapat mendorong pembentukan kolagen, elastin dan beberapa komponen pembentuk kulit.        
                                       
Selain itu protein pada lendir siput dapat mengeliminasi radikal bebas sehingga mencegah penuaan dini.

Beberapa perusahaan kosmetik, kata dia, telah menguji bahwa kandungan bahan organik dalam lendir siput dapat pula mengurangi pigmentasi kulit, jerawat, melembabkan kulit kasar dan mengurangi keriput.

Susintowati menjelaskan, pemanfaatan lendir siput sebenarnya dilakukan lebih dulu oleh orang-orang Yunani. Mereka menggunakan lendir siput untuk mengobati beberapa penyakit di antaranya borok, bronkitis dan asma. Sebab lendir siput dapat berfungsi sebagai antibakteria, dapat memberi efek dingin pada luka bakar, serta mempercepat penyembuhan luka.

Lalu bagaimana mulanya siput dianggap hama?

Menurut Susintowati, siput dianggap hama karena kebanyakan merupakan herbivor atau konsumen tingkat pertama. Siput yang memakan tanaman petani dikhawatirkan menurunkan kualitas dan jumlah tanaman produksi seperti sayuran dan buah-buahan. Sehingga petani pun melakukan pembasmian pada hewan ini.

Padahal, kata dia, siput tidak menimbulkan penyakit pada tanaman. Siput hanya dapat memakan tanaman yang bebas pestisida. Jika pun siput memakan tanaman produksi, kata Susintowati, siput lebih banyak memakan busukan tanaman dan membantu proses penguraian zat organik di dalam tanah.





Kecantikan 1537842428525385960

Posting Komentar

Beranda item

Terkini