1657408484514812

Dinilai Merugikan Perseroan, BCA Akan Kenakan Biaya Cek Saldo


Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan pengecekan saldo yang dilakukan tiap hari oleh nasabah cukup merugikan perseroan. Kondisi demikian membuat pihaknya harus meninjau Fee Based Income (FBI) yang salah satunya dengan efisiensi pada pengecekan saldo.


"Fee based harus kita tinjau lagi, karena tiap hari orang melihat saldo yang itu merugikan kita sebenarnya. Lihat saldo cukup 10 kali sebulan, lebih dari itu bayar. Karena ini kan tidak membuat efisien," ujar Jahja, di Hotel Kempinski, Jalan MH Thamrin No 1, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2016) malam.

PT Bank Central Asia (BCA) Tbk per 31 Januari 2016 lalu telah menurunkan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) untuk segmen ritel sebesar 0,25 persen menjadi 11,25 persen. Namun demikian, BCA harus mengetatkan ikat pinggang
demi menjaga pertumbuhan laba perseroan.                                        
Di sisi lain, BCA juga berencana untuk mengurangi ekspansi perseroan dengan mengurangi kantor cabang dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Pada tahun lalu BCA menambah kantor cabang sebanyak 70 buah, tahun ini akan dikurangi dan hanya akan menambah kantor cabang sebanyak 10-15 kantor.

"Dalam keadaan NIM (Net Interest Margin) turun kan dia harus kita kurangi. Jadi sementara ekspansi mungkin akan kita tahan sedikit. ATM tahun-tahun sebelumnya kita bisa sampai 2.000-3.000, kalau perlu tahun ini hanya 500 misalnya," pungkas Jahja.

Sebelumnya, hingga September 2015 BCA berhasil membukukan pendapatan operasional bunga secara konsolidasian (fee based income) sebesar Rp13,79 triliun. Angka ini tercatat meningkat 53,62 persen jika dibanding pencapaian di periode sama tahun lalu sebesar Rp8,98 triliun. (metrotv)





Ekonomi 4176825992394051536

Posting Komentar

Beranda item

Terkini