Tak Ingin Ingkari Janji Kampanye, Risma Tolak Tawaran Megawati untuk Maju di Pilkada DKI 2017
https://liputan-69.blogspot.com/2016/03/tak-ingin-ingkari-janji-kampanye-risma.html
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menolak tawaran Ketua Umum PDIP Megawati untuk mengikuti Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017.
Alasannya, perempuan yang akrab disapa Risma itu ingin memenuhi janji kampanye dan program untuk masyarakat Surabaya, Jawa Timur.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristyanto menyampaikan itu usai menjadi pembicara pada acara seminar bertema 'Kembali ke Pancasila di salah satu hotel di Jalan Raya Darmo, Surabaya, Selasa (1/2).
Hasto mengatakan Ketua
Alasannya, perempuan yang akrab disapa Risma itu ingin memenuhi janji kampanye dan program untuk masyarakat Surabaya, Jawa Timur.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristyanto menyampaikan itu usai menjadi pembicara pada acara seminar bertema 'Kembali ke Pancasila di salah satu hotel di Jalan Raya Darmo, Surabaya, Selasa (1/2).
Hasto mengatakan Ketua
Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri memanggil Risma beberapa waktu lalu.
Megawati menawarkan Risma mengikuti bursa calon Gubernur DKI.
"Tetapi di hadapan Bu Mega, Risma menolaknya. Alasannya ya seperti itu tadi," katanya.
Selain Risma, nama calon Wali Kota Bandung (Ridwan Kamil) juga sempat diwacanakan akan maju di Pilkada DKI Jakarta. Namun, kata Hasto, Ridwan Kamil mengaku belum siap untuk maju paada Pilkada DKI mendatang.
Meski demikian, kata Hasto, politik itu dinamis. Menurutnya, semua kemungkinan bisa saja terjadi dalam dunia perpolitikan.
"Intinya, segala kemungkinan bisa terjadi, sudah ya," pungkasnya sembari bergegas meninggalkan awak media. (mediaindonesia.com)
Megawati menawarkan Risma mengikuti bursa calon Gubernur DKI.
"Tetapi di hadapan Bu Mega, Risma menolaknya. Alasannya ya seperti itu tadi," katanya.
Selain Risma, nama calon Wali Kota Bandung (Ridwan Kamil) juga sempat diwacanakan akan maju di Pilkada DKI Jakarta. Namun, kata Hasto, Ridwan Kamil mengaku belum siap untuk maju paada Pilkada DKI mendatang.
Meski demikian, kata Hasto, politik itu dinamis. Menurutnya, semua kemungkinan bisa saja terjadi dalam dunia perpolitikan.
"Intinya, segala kemungkinan bisa terjadi, sudah ya," pungkasnya sembari bergegas meninggalkan awak media. (mediaindonesia.com)
