Jakarta Banjir Lagi, Ahok Salahkan Air Laut Pasang yang Sulit Surut
https://liputan-69.blogspot.com/2016/04/jakarta-banjir-lagi-ahok-salahkan-air.html
Banjir yang mengepung Jakarta sejak dinihari tadi ditanggpai dingin oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok menegaskan, banjir kali ini disebabkan oleh naiknya air pasang laut (rob) sehingga sulit surut.

"Ya pasti kalau hujan, bertepatan dengan laut lagi pasang, maka Jakarta tergenang," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (21/4/2016).
Ahok mengaku, dirinya sudah berbicara berkali-kali mengenai penyebab

"Ya pasti kalau hujan, bertepatan dengan laut lagi pasang, maka Jakarta tergenang," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (21/4/2016).
Ahok mengaku, dirinya sudah berbicara berkali-kali mengenai penyebab
Jakarta banjir.
Makanya, Pemrpov DKI sedang menyiapkan tanggul tinggi yang akan mengantisipasi rob.
"Kalau sudah ada tanggul, begitu laut pasang, pompa kami tidak bisa memompa lagi, muter. Kalau kita matikan pompa, semua Gunung Sahari meluap," terangnya.
Untuk daerah Selatan dan wilayah Timur jika hujan besar maka akan tenggelam. Hal ini dikarenakan mereka sebagian tinggal di daerah aliran sungai (DAS).
"Krukut kenapa meluap? Karena Krukut belum normalisasi. Jadi mulai pasang semalam. Pas jam 8 malam lagi pasang tertinggi, hujan juga turun enggak berhenti sampai subuh otomatis ya enggak bisa turun," tukasnya. (sindonews.com)
Makanya, Pemrpov DKI sedang menyiapkan tanggul tinggi yang akan mengantisipasi rob.
"Kalau sudah ada tanggul, begitu laut pasang, pompa kami tidak bisa memompa lagi, muter. Kalau kita matikan pompa, semua Gunung Sahari meluap," terangnya.
Untuk daerah Selatan dan wilayah Timur jika hujan besar maka akan tenggelam. Hal ini dikarenakan mereka sebagian tinggal di daerah aliran sungai (DAS).
"Krukut kenapa meluap? Karena Krukut belum normalisasi. Jadi mulai pasang semalam. Pas jam 8 malam lagi pasang tertinggi, hujan juga turun enggak berhenti sampai subuh otomatis ya enggak bisa turun," tukasnya. (sindonews.com)