Pesawat Hercules TNI AU Jatuh di Pemukiman Warga di Medan, Seluruh Penumpang Tewas
http://liputan-69.blogspot.com/2015/06/pesawat-hercules-tni-au-jatuh-di.html
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama Dwi Badarmanto membenarkan jika pesawat TNI AU jenis C-130 Hercules dengan nomor ekor A-1310 itu jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan. Pesawat produksi tahun 1964 ini dipiloti Kapten (Pnb) Sandy Permana yang melakukan lepas landas dari Lapangan Udara Suwondo, Medan, pukul 11.48, menuju Lanud Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Sandy Permana baru lulus Sekolah Komando Kesatuan TNI Angkatan Udara pada 15 Juni 2015. Dia lulus terbaik di angkatan ke-97.
”Misinya melaksanakan PAUM atau penerbangan angkutan udara militer. Pihak TNI AU sedang menyelidiki sebab-sebab kecelakaan, demikian juga jumlah korban sedang dalam proses penelitian lebih lanjut,” kata Marsma Dwi Badarmanto.
PAUM adalah operasi rutin yang dilaksanakan TNI AU, yakni berupa pengangkutan personel/prajurit yang melaksanakan pergeseran dinas ataupun logistik TNI/TNI AU dari satu lanud ke lanud lainnya.
Komposisi awak pesawat C-130 Hercules ini secara lengkap adalah Kapten (Pnb) Sandy Permana (pilot), Letnan Satu (Pnb) Pandu Setiawan (kopilot 1), Letnan Dua (Pnb) Dian Sukman P, (kopilot 2), Kapten (Nav) Riri Setiawan (navigator), Sersan Mayor Bambang H (juru radio udara), Pembantu Letnan Satu Ibnu Kohar (juru mesin udara I), Pembantu Letnan Dua Andik S, (juru mesin udara II), Pembantu Letnan Satu Ngateman (load master), Pembantu Letnan Satu Yahya Komari, Pembantu Letnan Dua Agus P, dan Prajurit Dua Alvian.
Rute penerbangan yang dilalui pesawat itu adalah pada 29 Juni 2015 berangkat dari Abdulrachman Saleh menuju Adisutjipto dan kemudian ke Halim Perdanakusuma. Tanggal 30 Juni 2015 dari Halim Perdanakusuma menuju Roesmin Nurjadin, Dumai, Suwondo, Tanjung Pinang, Ranai, Supadio (round). Tanggal 1 Juli 2015 menurut rencana dari Supadio menuju Ranai, Tanjung Pinang, Suwondo, Dumai, Roesmin Nurjadin, Halim Perdanakusuma (round). Kemudian, pada 2 Juli 2015, pesawat menurut rencana akan kembali ke Abdulrachman Saleh, Malang.
Pihak kepolisian mencatat jumlah penumpang sementara dari manifes pesawat Hercules sebanyak 50 orang. Kabid Humas Polda Sumut Komisaris Besar Helfi Assegaf, seperti dikutip Antara, mengatakan, jumlah itu merupakan data sementara dari penumpang yang terbang dari Lanud Suwondo.
Dari proses evakuasi hingga pukul 15.00, tim gabungan mendapati puluhan penumpang yang keseluruhan telah tewas. Meski telah mengevakuasi jenazah, Polda Sumut belum dapat menjelaskan identitas korban, termasuk kemungkinan adanya warga sipil.
”Semua jenazah dibawa ke RSU Pusat Adam Malik, Medan,” katanya. Pihak kepolisian belum mengetahui jumlah keseluruhan penumpang pesawat Hercules karena dalam proses evakuasi.
RSUP Adam Malik hingga pukul 15.30 telah menerima 35 korban tewas yang berhasil dievakuasi dari reruntuhan pesawat Hercules C-130. Jenazah korban yang umumnya mengalami luka bakar masih dalam identifikasi petugas di RSUP Adam Malik. Belum diketahui berapa jumlah penumpang dalam pesawat Hercules ataupun masyarakat sipil yang berada di permukiman yang turut menjadi korban.
Diperkirakan masih ada beberapa korban yang belum dievakuasi dari lokasi. Dugaan itu menguat karena pesawat Hercules yang dalam penerbangan dari Bandara Suwondo menuju Kepulauan Riau itu membawa 50 penumpang termasuk awak pesawat.
Suasana haru terlihat di lokasi jatuhnya pesawat dan di RSUP Adam Malik karena banyak warga yang mengaku dari keluarga korban histeris ingin melihat kondisi jenazah.
Pihak Pangkalan Udara TNI AU Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, membenarkan pesawat Hercules tipe C-130 yang jatuh di Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6), merupakan milik skuadron setempat. Jumlah kru yang ada di dalam pesawat dikabarkan sebanyak 12 orang, berasal dari Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh.
Kepala Penerangan dan Perpustakaan Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh Letnan Kolonel (Sus) Sutrisno saat dikonfirmasi mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mengonfirmasi siapa saja nama kru yang ada di dalam pesawat itu. Pihaknya juga belum tahu bagaimana nasib mereka saat ini.
”Kalau dari skuadron Malang, maka kru dan petugas juga berasal dari Malang,” ujarnya. Menurut Sutrisno, pesawat dengan nomor ekor A-1310 itu berangkat dari Malang hari Senin kemarin dan semalam menginap di Halim Perdanakusuma.
Sandy Permana baru lulus Sekolah Komando Kesatuan TNI Angkatan Udara pada 15 Juni 2015. Dia lulus terbaik di angkatan ke-97.
”Misinya melaksanakan PAUM atau penerbangan angkutan udara militer. Pihak TNI AU sedang menyelidiki sebab-sebab kecelakaan, demikian juga jumlah korban sedang dalam proses penelitian lebih lanjut,” kata Marsma Dwi Badarmanto.
PAUM adalah operasi rutin yang dilaksanakan TNI AU, yakni berupa pengangkutan personel/prajurit yang melaksanakan pergeseran dinas ataupun logistik TNI/TNI AU dari satu lanud ke lanud lainnya.
Komposisi awak pesawat C-130 Hercules ini secara lengkap adalah Kapten (Pnb) Sandy Permana (pilot), Letnan Satu (Pnb) Pandu Setiawan (kopilot 1), Letnan Dua (Pnb) Dian Sukman P, (kopilot 2), Kapten (Nav) Riri Setiawan (navigator), Sersan Mayor Bambang H (juru radio udara), Pembantu Letnan Satu Ibnu Kohar (juru mesin udara I), Pembantu Letnan Dua Andik S, (juru mesin udara II), Pembantu Letnan Satu Ngateman (load master), Pembantu Letnan Satu Yahya Komari, Pembantu Letnan Dua Agus P, dan Prajurit Dua Alvian.
Rute penerbangan yang dilalui pesawat itu adalah pada 29 Juni 2015 berangkat dari Abdulrachman Saleh menuju Adisutjipto dan kemudian ke Halim Perdanakusuma. Tanggal 30 Juni 2015 dari Halim Perdanakusuma menuju Roesmin Nurjadin, Dumai, Suwondo, Tanjung Pinang, Ranai, Supadio (round). Tanggal 1 Juli 2015 menurut rencana dari Supadio menuju Ranai, Tanjung Pinang, Suwondo, Dumai, Roesmin Nurjadin, Halim Perdanakusuma (round). Kemudian, pada 2 Juli 2015, pesawat menurut rencana akan kembali ke Abdulrachman Saleh, Malang.
Pihak kepolisian mencatat jumlah penumpang sementara dari manifes pesawat Hercules sebanyak 50 orang. Kabid Humas Polda Sumut Komisaris Besar Helfi Assegaf, seperti dikutip Antara, mengatakan, jumlah itu merupakan data sementara dari penumpang yang terbang dari Lanud Suwondo.
Dari proses evakuasi hingga pukul 15.00, tim gabungan mendapati puluhan penumpang yang keseluruhan telah tewas. Meski telah mengevakuasi jenazah, Polda Sumut belum dapat menjelaskan identitas korban, termasuk kemungkinan adanya warga sipil.
”Semua jenazah dibawa ke RSU Pusat Adam Malik, Medan,” katanya. Pihak kepolisian belum mengetahui jumlah keseluruhan penumpang pesawat Hercules karena dalam proses evakuasi.
RSUP Adam Malik hingga pukul 15.30 telah menerima 35 korban tewas yang berhasil dievakuasi dari reruntuhan pesawat Hercules C-130. Jenazah korban yang umumnya mengalami luka bakar masih dalam identifikasi petugas di RSUP Adam Malik. Belum diketahui berapa jumlah penumpang dalam pesawat Hercules ataupun masyarakat sipil yang berada di permukiman yang turut menjadi korban.
Diperkirakan masih ada beberapa korban yang belum dievakuasi dari lokasi. Dugaan itu menguat karena pesawat Hercules yang dalam penerbangan dari Bandara Suwondo menuju Kepulauan Riau itu membawa 50 penumpang termasuk awak pesawat.
Suasana haru terlihat di lokasi jatuhnya pesawat dan di RSUP Adam Malik karena banyak warga yang mengaku dari keluarga korban histeris ingin melihat kondisi jenazah.
Pihak Pangkalan Udara TNI AU Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, membenarkan pesawat Hercules tipe C-130 yang jatuh di Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6), merupakan milik skuadron setempat. Jumlah kru yang ada di dalam pesawat dikabarkan sebanyak 12 orang, berasal dari Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh.
Kepala Penerangan dan Perpustakaan Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh Letnan Kolonel (Sus) Sutrisno saat dikonfirmasi mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mengonfirmasi siapa saja nama kru yang ada di dalam pesawat itu. Pihaknya juga belum tahu bagaimana nasib mereka saat ini.
”Kalau dari skuadron Malang, maka kru dan petugas juga berasal dari Malang,” ujarnya. Menurut Sutrisno, pesawat dengan nomor ekor A-1310 itu berangkat dari Malang hari Senin kemarin dan semalam menginap di Halim Perdanakusuma.