Inilah Cincin Batu Akik Kaladen Berlafaz Allah Milik Titiek Soeharto
http://liputan-69.blogspot.com/2015/07/inilah-cincin-batu-akik-kaladen.html
Cincin batu akik milik Titiek Hediati Hariadi atau Titiek Soeharto, menjadi batu cincin yang paling menjadi perhatian dalam pameran akik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, yang telah digelar pada Senin (8/6/2015) lalu.
Lafaz Allah yang samar-sama terlihat di permukaan batu akik itulah yang menjadi daya tariknya.
Dalam deskripsi yang tertulis di sampingnya, batu akik ini bernama kaladen. Batu itu berasal dari Gunung Kidul, Yogyakarta.
Titiek menuturkan batu kaladen bercorak coklat kekuningan miliknya berasal dari Gunung Kidul, Yogyakarta, namun saat ditanya mengenai harga batu akik miliknya, Titiek enggan mengungkap harganya.
“Harganya murah deh pokoknya. Kalau di daerah kan masih murah, tidak seperti disini,” ujar Titiek.
Jika dilihat sepintas, permukaan batu akik itu berwarna kuning kecokelatan. Namun jika dilihat secara seksama, di bagian tengahnya terdapat corak warna putih yang membentuk lafaz Allah dalam bahasa Arab.
Para pengunjung pun terlihat antusias mengamati batu akik milik anggota Fraksi Golkar ini, meski harus bergantian dan berdesakan dengan para pengunjung lainnya.
Lafaz Allah yang samar-sama terlihat di permukaan batu akik itulah yang menjadi daya tariknya.
Dalam deskripsi yang tertulis di sampingnya, batu akik ini bernama kaladen. Batu itu berasal dari Gunung Kidul, Yogyakarta.
Titiek menuturkan batu kaladen bercorak coklat kekuningan miliknya berasal dari Gunung Kidul, Yogyakarta, namun saat ditanya mengenai harga batu akik miliknya, Titiek enggan mengungkap harganya.
“Harganya murah deh pokoknya. Kalau di daerah kan masih murah, tidak seperti disini,” ujar Titiek.
Jika dilihat sepintas, permukaan batu akik itu berwarna kuning kecokelatan. Namun jika dilihat secara seksama, di bagian tengahnya terdapat corak warna putih yang membentuk lafaz Allah dalam bahasa Arab.
Para pengunjung pun terlihat antusias mengamati batu akik milik anggota Fraksi Golkar ini, meski harus bergantian dan berdesakan dengan para pengunjung lainnya.