Inilah Spesifikasi Pesawat TNI Jatuh di Medan, Lockheed C-130 Hercules
http://liputan-69.blogspot.com/2015/07/inilah-spesifikasi-pesawat-tni-jatuh-di.html
Pesawat Hercules C-130 A1310 milik TNI AU jatuh di Jalan Letjen Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara, Selasa 30 Juni.
Pesawat jatuh sekira pukul 11.48 WIB atau dua menit setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Soewondo, Kota Medan. Pesawat rencananya menuju Pangkalan Udara Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Menurut Wikipedia, Lockheed C-130 Hercules adalah pesawat terbang bermesin empat turboprop sayap tinggi yang bertugas sebagai pesawat angkut militer utama untuk pasukan militer di banyak bagian dunia. Mampu mendarat dan lepas landas dari landasan pacu yang pendek atau tidak disiapkan.
Awalnya merupakan pengangkut tentara dan pesawat kargo yang sekarang juga digunakan untuk berbagai macam peran, termasuk infanteri lintas udara, pengamatan cuaca, pengisian bahan bakar di udara, pemadam kebakaran udara, dan ambulans udara.
Masih menurut Wikipedia, Indonesia menerima 10 pesawat C-130 dari Pemerintah Amerika Serikat sebagai penukar tawanan pilot CIA, Allen Pope, yang terlibat membantu pemberontakan Permesta di Sulawesi pada 1958.
Pada 1975, Indonesia menerima 3 C-130B. Pada 1980-an, di bawah program untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara, Indonesia menerima 3 buah C-130H, 7 C-130HS (badan panjang), 1 C-130 MP (patroli maritim), 1 L-100-30 (untuk keperluan sipil), dan 6 L-100-30s yang dioperasikan oleh PT Merpati dan Pelita Air untuk keperluan transmigrasi.
TNI AU juga mengoperasikan dua KC-130 (versi air refuelling C-130) untuk keperluan pengisian bahan bakar di udara yang sampai hari ini masih beroperasi.
Pesawat jatuh sekira pukul 11.48 WIB atau dua menit setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Soewondo, Kota Medan. Pesawat rencananya menuju Pangkalan Udara Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Menurut Wikipedia, Lockheed C-130 Hercules adalah pesawat terbang bermesin empat turboprop sayap tinggi yang bertugas sebagai pesawat angkut militer utama untuk pasukan militer di banyak bagian dunia. Mampu mendarat dan lepas landas dari landasan pacu yang pendek atau tidak disiapkan.
Awalnya merupakan pengangkut tentara dan pesawat kargo yang sekarang juga digunakan untuk berbagai macam peran, termasuk infanteri lintas udara, pengamatan cuaca, pengisian bahan bakar di udara, pemadam kebakaran udara, dan ambulans udara.
Masih menurut Wikipedia, Indonesia menerima 10 pesawat C-130 dari Pemerintah Amerika Serikat sebagai penukar tawanan pilot CIA, Allen Pope, yang terlibat membantu pemberontakan Permesta di Sulawesi pada 1958.
Pesawat Hercules TNI AU yang jatuh di Medan |
TNI AU juga mengoperasikan dua KC-130 (versi air refuelling C-130) untuk keperluan pengisian bahan bakar di udara yang sampai hari ini masih beroperasi.