Aminah Rela Dimadu, Bahkan Ia Sendiri yang Mencarikan Calon Istri Kedua untuk Suaminya, Salut Deh!
http://liputan-69.blogspot.com/2016/01/aminah-rela-dimadu-bahkan-ia-sendiri.html
Pernikahan yang terjadi di Jalan Serta Daya, parit 10, Tembilahan, Riau, pada Minggu 3 Januari 2016 lalu terbilang unik. Pasalnya, pernikahan itu terjadi berkat usaha seorang istri yang mencarikan calon istri kedua untuk suaminya. Setelah menemukan wanita yang cocok, mereka menikah atas restu istri pertama. Pernikahan itu dilakukan untuk memenuhi nazar sang istri pertama.

Adalah Siti Aminah (50), perempuan yang memiliki nazar suaminya, Kasmuri (50). Siti mencarikan sendiri perempuan yang dinikahkan dengan kasmuri itu. Dan perempuan yang dipilih oleh Siti untuk istri ke dua Kasmuri adalah Khariah (34), sales obat yang masih kerabat mereka.
Dikutip dari riauposting.com, Rabu 6 Januari 2016, Kasmuri dan Siti sudah menikah sejak 1986. Keluarga mereka berjalan harmonis. Tak ada riak berarti. Selama mengayuh biduk rumah tangga ini, mereka dikaruniai lima anak dan beberapa cucu. Perekonomian mereka juga bagus. Keluarga ini sukses dengan jual beli hasil perkebunan.
Roda hidup memang berputar. Tak selamanya mereka berada di atas. Ada kalanya mereka berada di bawah. Pada 2007, Siti

Adalah Siti Aminah (50), perempuan yang memiliki nazar suaminya, Kasmuri (50). Siti mencarikan sendiri perempuan yang dinikahkan dengan kasmuri itu. Dan perempuan yang dipilih oleh Siti untuk istri ke dua Kasmuri adalah Khariah (34), sales obat yang masih kerabat mereka.
Dikutip dari riauposting.com, Rabu 6 Januari 2016, Kasmuri dan Siti sudah menikah sejak 1986. Keluarga mereka berjalan harmonis. Tak ada riak berarti. Selama mengayuh biduk rumah tangga ini, mereka dikaruniai lima anak dan beberapa cucu. Perekonomian mereka juga bagus. Keluarga ini sukses dengan jual beli hasil perkebunan.
Roda hidup memang berputar. Tak selamanya mereka berada di atas. Ada kalanya mereka berada di bawah. Pada 2007, Siti
sakit. Kedua kakinya sulit digerakkan.
Berbagai ikhtiar dilakukan. Terapi dokter sampai perawatan tradisional telah dilakoni. Tujuannya hanya satu, menyembuhkan kaki Siti. Namun, rupanya usaha itu tak kunjung berbuah hasil.
Biaya pengobatan menguras pundi kekayaan keluarga ini. Mereka bagai berada di titik nadir. Hingga akhirnya, Siti bernazar alias berjanji akan mencari istri ke dua untuk Kasmuri jika kakinya sembuh. Dan rupanya, nazar itu dijawab Tuhan. Kaki Siti perlahan sembuh.
Dan tak mau ditagih di akhirat, Siti mencarikan istri ke dua untuk sang suami. Dan Siti memilih Khariah untuk Kasmuri.
Tak mudah memang. Keinginan Siti ini ditentang anak-anaknya. Tapi dengan sabar Siti menjelaskan bahwa ini nazar yang harus dipenuhi. Dia mengaku sudah siap menanggung segala risiko.
Dan anak-anak mereka kemudian bisa menerima. Nazar Siti akhirnya terpenuhi. Dia telah menikahkan Kasmuri dengan Khariah. Pernikahan ini resmi tercatat dalam buku administrasi pemerintah di Kantor Urusan Agama (KUA) Tanah Merah.
Janji adalah utang. Dan Siti telah membayarnya. Dia merasa lega, karena terbebas dari nazar itu, meski hidup dimadu.
Berbagai ikhtiar dilakukan. Terapi dokter sampai perawatan tradisional telah dilakoni. Tujuannya hanya satu, menyembuhkan kaki Siti. Namun, rupanya usaha itu tak kunjung berbuah hasil.
Biaya pengobatan menguras pundi kekayaan keluarga ini. Mereka bagai berada di titik nadir. Hingga akhirnya, Siti bernazar alias berjanji akan mencari istri ke dua untuk Kasmuri jika kakinya sembuh. Dan rupanya, nazar itu dijawab Tuhan. Kaki Siti perlahan sembuh.
Dan tak mau ditagih di akhirat, Siti mencarikan istri ke dua untuk sang suami. Dan Siti memilih Khariah untuk Kasmuri.
Tak mudah memang. Keinginan Siti ini ditentang anak-anaknya. Tapi dengan sabar Siti menjelaskan bahwa ini nazar yang harus dipenuhi. Dia mengaku sudah siap menanggung segala risiko.
Dan anak-anak mereka kemudian bisa menerima. Nazar Siti akhirnya terpenuhi. Dia telah menikahkan Kasmuri dengan Khariah. Pernikahan ini resmi tercatat dalam buku administrasi pemerintah di Kantor Urusan Agama (KUA) Tanah Merah.
Janji adalah utang. Dan Siti telah membayarnya. Dia merasa lega, karena terbebas dari nazar itu, meski hidup dimadu.