Basaria Panjaitan, Wanita Batak ini jadi Polwan Pertama Berpangkat Bintang Dua di Polri
https://liputan-69.blogspot.com/2015/10/basaria-panjaitan-wanita-batak-ini-jadi.html
Basaria Panjaitan memecahkan rekor sebagai Polwan pertama di Polri dengan pangkat bintang dua. Perempuan Batak ini dinaikkan pangkatnya dari Brigjen menjadi Irjen oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Rabu (21/10/2015).

Kenaikan pangkat Calon Pimpinan (Capim) KPK ini berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor: 81/ Polri RI/ Tahun 2015 dan Surat Telegram Kapolri Nomor: STR/843/X/2015 tertanggal 20 Oktober 2015.
Selain Basaria Panjaitan, 16 perwira tinggi (pati) Polri lainnya juga naik pangkat.
Sebelum Basaria, pangkat tertinggi yang pernah diraih polwan adalah Brigadir Jenderal atau disingkat Brigjen.
Siapa sebenarnya Basaria Panjaitan?
Basaria Panjaitan adalah wanita kelahiran Pematangsiantar, Sumatera Utara pada 20 Desember 1957. Dia adalah Sarjana Hukum lulusan Sepamilsukwan Polri I angkatan 1983, dan berpengalaman di bidang reserse.
Kariernya di kepolisian terbilang moncer, dia pernah diangkat sebagai Kabag serse Narkoba Polda NTB (1997-2000), Kabag Narkoba Polda Jabar (2000-2004), Dirserse Kriminal Polda Kepri (2006-2008). Sebelum diangkat sebagai staf ahli, dia pernah menjabat sebagai Kapusprovos Divpropam Polri (2009), Karo Bekum SDelog Polri (2010), dan Widyaiswara Madya Sespim Polri Lemdikpol.
Selama bertugas, Basaria sangat berkomitmen dalam menegakkan hukum, tak peduli pelakunya melibatkan seorang pengusaha besar. Bagi dia, selama melakukan pelanggaran pasti ditindak. Hal ini

Kenaikan pangkat Calon Pimpinan (Capim) KPK ini berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor: 81/ Polri RI/ Tahun 2015 dan Surat Telegram Kapolri Nomor: STR/843/X/2015 tertanggal 20 Oktober 2015.
Selain Basaria Panjaitan, 16 perwira tinggi (pati) Polri lainnya juga naik pangkat.
Sebelum Basaria, pangkat tertinggi yang pernah diraih polwan adalah Brigadir Jenderal atau disingkat Brigjen.
Siapa sebenarnya Basaria Panjaitan?
Basaria Panjaitan adalah wanita kelahiran Pematangsiantar, Sumatera Utara pada 20 Desember 1957. Dia adalah Sarjana Hukum lulusan Sepamilsukwan Polri I angkatan 1983, dan berpengalaman di bidang reserse.
Kariernya di kepolisian terbilang moncer, dia pernah diangkat sebagai Kabag serse Narkoba Polda NTB (1997-2000), Kabag Narkoba Polda Jabar (2000-2004), Dirserse Kriminal Polda Kepri (2006-2008). Sebelum diangkat sebagai staf ahli, dia pernah menjabat sebagai Kapusprovos Divpropam Polri (2009), Karo Bekum SDelog Polri (2010), dan Widyaiswara Madya Sespim Polri Lemdikpol.
Selama bertugas, Basaria sangat berkomitmen dalam menegakkan hukum, tak peduli pelakunya melibatkan seorang pengusaha besar. Bagi dia, selama melakukan pelanggaran pasti ditindak. Hal ini
membuat banyak pengusaha hitam berusaha melobinya demi menjaga bisnis ilegal mereka.
"Semua kita lindungi dan ayomi, sepanjang tidak mengganggu keamanan dan tidak melakukan tindakan kriminal. Kalau melanggar aturan atau melakukan kejahatan siapa pun saya sikat," tegas Basaria dalam beberapa kesempatan kala itu di Mapolda Kepri seperti dilansir Facebook Humas Mabes Polri, Kamis (23/7).
Tanpa segan-segan, pelaku yang diketahui pengusaha hitam itu sampai diseret ke meja hijau hingga vonis. Begitu pun para pelaku pembalakan hutan, penambang bauksit ilegal, pelaku pencurian ikan, pelaku human trafficking, perjudian, narkoba, dan tindakan kriminal lainnya.
Menariknya, Basaria tak memberikan kesempatan lobi-lobi pada pengusaha nakal yang melakukan tindakan kejahatan. Baginya, tidak ada negosiasi untuk penjahat, apalagi tujuannya agar bisa terbebas dari kasus hukum yang menjeratnya.
Saat ini Basaria mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK. Dia mendapat rekomendasi dari Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Wakapolri Komjen Budi Gunawan.
Dalam sebuah kesempatan Budi Gunawan mengatakan, surat rekomendasi untuk Basariah keluar setelah pimpinan Polri melakukan penelusuran soal rekam jejaknya selama di Polri. Hasilnya, pimpinan menilai Basaria memang layak untuk bersaing sebagai pimpinan KPK. Saat ini dia bakal bersaing dengan 48 calon pimpinan KPK lainnya.
"Semua kita lindungi dan ayomi, sepanjang tidak mengganggu keamanan dan tidak melakukan tindakan kriminal. Kalau melanggar aturan atau melakukan kejahatan siapa pun saya sikat," tegas Basaria dalam beberapa kesempatan kala itu di Mapolda Kepri seperti dilansir Facebook Humas Mabes Polri, Kamis (23/7).
Tanpa segan-segan, pelaku yang diketahui pengusaha hitam itu sampai diseret ke meja hijau hingga vonis. Begitu pun para pelaku pembalakan hutan, penambang bauksit ilegal, pelaku pencurian ikan, pelaku human trafficking, perjudian, narkoba, dan tindakan kriminal lainnya.
Menariknya, Basaria tak memberikan kesempatan lobi-lobi pada pengusaha nakal yang melakukan tindakan kejahatan. Baginya, tidak ada negosiasi untuk penjahat, apalagi tujuannya agar bisa terbebas dari kasus hukum yang menjeratnya.
Saat ini Basaria mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK. Dia mendapat rekomendasi dari Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Wakapolri Komjen Budi Gunawan.
Dalam sebuah kesempatan Budi Gunawan mengatakan, surat rekomendasi untuk Basariah keluar setelah pimpinan Polri melakukan penelusuran soal rekam jejaknya selama di Polri. Hasilnya, pimpinan menilai Basaria memang layak untuk bersaing sebagai pimpinan KPK. Saat ini dia bakal bersaing dengan 48 calon pimpinan KPK lainnya.