Melecehkan Lafaz Allah, Permen YAOWO dan ASTAJIM Dimusnahkan Polisi dan NU Jatim
https://liputan-69.blogspot.com/2015/10/melecehkan-lafaz-allah-permen-yaowo-dan.html
Masih hangat dengan sandal berlafadz Allah, muslim tanah air kembali dikejutkan dengan kasus penemuan permen kontroversial yang dianggap melecehkan lafaz Allah yaitu permen Yaowo dan Astajim merek Rainbow produksi PT Ultra Prima Abadi (UPA).

Akibatnya 2.700 boks permen itu dimusnahkan di kawasan Jalan Panjang Jiwo, Surabaya, Jumat (23/10). Pemusnahan diawasi langsung pihak Polsek dan Kodim Tenggilis, serta dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Permen produksi PT UPA ini memiliki kamus gaul di bagian belakang bungkusnya. Dalam produksinya, dengan menggunakan kode #008, di situ dituliskan kata Yaowo, yang menurut kamus gaul tersebut memiliki arti sebagai "Ya Allah".
Selain Yaowo, permen merk Rainbow lainnya pada bungkusnya bertulis Kamus Gaul #070: Astajim yang artinya Astagfirullohal adzim.
Karena itu sejumlah pihak meminta produsen permen tersebut dimusnahkan.
Head of Coorporate and Marketing

Akibatnya 2.700 boks permen itu dimusnahkan di kawasan Jalan Panjang Jiwo, Surabaya, Jumat (23/10). Pemusnahan diawasi langsung pihak Polsek dan Kodim Tenggilis, serta dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Permen produksi PT UPA ini memiliki kamus gaul di bagian belakang bungkusnya. Dalam produksinya, dengan menggunakan kode #008, di situ dituliskan kata Yaowo, yang menurut kamus gaul tersebut memiliki arti sebagai "Ya Allah".
Selain Yaowo, permen merk Rainbow lainnya pada bungkusnya bertulis Kamus Gaul #070: Astajim yang artinya Astagfirullohal adzim.
Karena itu sejumlah pihak meminta produsen permen tersebut dimusnahkan.
Head of Coorporate and Marketing
PT UPA Yuna Eka Kristina menyatakan, jika pemusnahan permen bertuliskan kata Yaowo ini merupakan desakan dari MUI. Pengumpulan 2.700 boks permen tersebut merupakan hasil penarikan selama seminggu terakhir.
Yuna, sapaan akrabnya mengatakan jika penarikan produk langsung dilakukan di seluruh Indonesia. Hal itu setelah permen kontroversial tersebut beredar di media sosial pada tanggal 15 Oktober dan memicu amarah kaum muslim di Indonesia. (jawapos.com/surya.co.id)
na'udzubillah.. padahal nama alloh merupakan nama yang tidak boleh dirubah dalam kamus bahasa apapun..

Yuna, sapaan akrabnya mengatakan jika penarikan produk langsung dilakukan di seluruh Indonesia. Hal itu setelah permen kontroversial tersebut beredar di media sosial pada tanggal 15 Oktober dan memicu amarah kaum muslim di Indonesia. (jawapos.com/surya.co.id)
na'udzubillah.. padahal nama alloh merupakan nama yang tidak boleh dirubah dalam kamus bahasa apapun..
