Pemerintah Turunkan Harga Avtur di Bandara Soetta, Harga BBM Tetap
https://liputan-69.blogspot.com/2015/10/pemerintah-turunkan-harga-avtur-di.html
Seiring dengan penurunan nilai tukar rupiah, harga minyak dunia juga terus merosot, bahkan sulit diprediksi kapan bisa naik kembali. Meski demikian, tidak serta merta pemerintah menurunkan harga BBM seperti premium dan solar yang dikonsumsi sebagian masyarakat Indonesia.

Beda halnya dengan bahan bakar pesawat terbang, avtur, Mulai 1 Oktober 2015, PT Pertamina (Persero) menurunkan harga avtur di Bandar Udara Soekarno Hatta sebesar 5,23 persen. “Harga sebelumnya 45,9 sen dolar per liter, turun menjadi 44,1 sen dolar per liter,” kata Kepala Humas Pertamina, Wianda Pusponegoro di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, seperti dikutip tempo.com, Rabu, 30 September 2015.
Menurut Wianda, penurunan harga avtur di Bandara Soekarno Hatta adalah langkah awal untuk menyesuaikan harga avtur di

Beda halnya dengan bahan bakar pesawat terbang, avtur, Mulai 1 Oktober 2015, PT Pertamina (Persero) menurunkan harga avtur di Bandar Udara Soekarno Hatta sebesar 5,23 persen. “Harga sebelumnya 45,9 sen dolar per liter, turun menjadi 44,1 sen dolar per liter,” kata Kepala Humas Pertamina, Wianda Pusponegoro di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, seperti dikutip tempo.com, Rabu, 30 September 2015.
Menurut Wianda, penurunan harga avtur di Bandara Soekarno Hatta adalah langkah awal untuk menyesuaikan harga avtur di
Indonesia. “Kita harus bisa mendapatkan proporsi untuk menurunkan harga tersebut.”
Wianda mengungkapkan pada dasarnya harga avtur di pasar global saat ini mengalami kenaikan yang berimbas pada kenaikan harga avtur di lokasi-lokasi lain. “Secara nasional avtur naik sebanyak 1,31 persen,” ujar dia.
Adapun untuk bahan bakar minyak tidak akan mengalami perubahan selama tiga bulan ke depan. "Harga Premium dan solar tidak berubah," lanjut Wianda.
Dia menjelaskan, kebijakan perubahan harga diputuskan dalam tiga bulan. Dengan demikian, perubahan harga Premium dan solar kemungkinan akan terjadi pada Januari mendatang. "Tadi sudah dinyatakan oleh Pak Dirjen bahwa review yang dipakai adalah review tiga bulan ke depan," ujarnya.
Setelah tiga bulan ke depan, kata Wianda, baru bisa terlihat bagaimana fluktuasi dari harga indeks pasarnya. Selain itu, perubahan harga BBM bergantung pada keputusan pemerintah. “Setelah itu, baru bisa diambil keputusan bagaimana evaluasi dari review tiga bulan terakhir."
Wianda mengungkapkan pada dasarnya harga avtur di pasar global saat ini mengalami kenaikan yang berimbas pada kenaikan harga avtur di lokasi-lokasi lain. “Secara nasional avtur naik sebanyak 1,31 persen,” ujar dia.
Adapun untuk bahan bakar minyak tidak akan mengalami perubahan selama tiga bulan ke depan. "Harga Premium dan solar tidak berubah," lanjut Wianda.
Dia menjelaskan, kebijakan perubahan harga diputuskan dalam tiga bulan. Dengan demikian, perubahan harga Premium dan solar kemungkinan akan terjadi pada Januari mendatang. "Tadi sudah dinyatakan oleh Pak Dirjen bahwa review yang dipakai adalah review tiga bulan ke depan," ujarnya.
Setelah tiga bulan ke depan, kata Wianda, baru bisa terlihat bagaimana fluktuasi dari harga indeks pasarnya. Selain itu, perubahan harga BBM bergantung pada keputusan pemerintah. “Setelah itu, baru bisa diambil keputusan bagaimana evaluasi dari review tiga bulan terakhir."