Amien Rais: "Heboh Freeport hanya heboh antara para monyet atau munyuk yang bagi-bagi rejeki"
https://liputan-69.blogspot.com/2015/11/amien-rais-heboh-freeport-hanya-heboh.html

Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Amien Rais ikut angkat bicara soal heboh pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla oleh Setya Novanto terkait dugaan permintaan saham kepada PT Freeport.
Menurut pria yang pernah menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini, heboh ‘polemik Freeport Setya Novanto’ hanyalah persoalan kecil, bentuk bagi-bagi rejeki untuk menutupi bentuk penjajahan ekonomi yang dilakukan oleh Freeport terhadap Bangsa Indonesia selama puluhan tahun lamanya.
“Heboh Freeport hanya heboh antara para monyet atau munyuk yang bagi-bagi rejeki, masalah yang paling fundamental tidak disentuh. Yakni bahwa Freeport bentuk penjajahan ekonomi yang mencolok mata puluhan tahun harus dihentikan,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui dalam peresmian gedung SMP Muhammadiyah 1 Sragen, Sabtu (28/11).
Menurut dia, masih bercokolnya PT Freeport di Nusantara merupakan persoalan fundamental bangsa yang harus segera diselesaikan. Namun ternyata hingga pergantian sejumlah pucuk pimpinan sejak Presiden Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati bahkan Jokowi ternyata tidak dapat melepaskan kekuasaan dari luar. “Jadi ini (kasus Setnov,red) hanya rame-rame sebagai pelipur lara supaya masalah pokok (soal kontrak Freeport,red) lupa kita,” tandasnya.
Amien mengumpamakan pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla oleh Ketua DPR, Setya Novanto sebagai pertempuran antara munyuk monyet yang sedang rebutan jagung di ladang kecil. “Sementara Kerajaan Monyet yang
banyak buah-buahan, dan gede rebutan di luar negeri,” paparnya.
Kendati demikian, pihaknya tetap meminta kepada seluruh pihak terkait agar terus membongkar dugaan pencatutan dan dugaan permintaan saham Freeport yang dilakukan oleh petinggi DPR. Terlebih, sambungnya ada aktor intelektual yang bahkan disebut-sebut sampai 17 kali.
“Saya katakan bongkar terus sampai ke akar-akarnya. Ada nama-nama yang disebut sampai 17 kali, orang itu penting sekali. Memang (ada aktor intelektual,red),” ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga meminta kepada pihak yang bersangkutan yakni Setya Novanto, sebagai pimpinan Wakil Rakyat berani berterus terang dan membongkar di balik adanya dugaan permintaan saham Freeport yang diduga dilakukan olehnya. “Saya sudah bilang Pak Setnov, anda harus berani bongkar sampai ke akar-akarnya,” pungkas dia.
Sebagaimana diberitakan, Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan Setya Novanto ke MKD atas dugaan meminta saham dari PT Freeport dengan mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Dalam laporannya ke MKD, Sudirman menyebut adanya pertemuan sebanyak 3 kali yang dilakukan antara Presdir PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha minyak, Muhammad Riza Chalid.
Menurut Sudirman, Novanto meminta saham sebesar 11 persen untuk Presiden, dan 9 persen untuk Wapres, demi memuluskan renegosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport.
(suaramerdeka.com)
Kendati demikian, pihaknya tetap meminta kepada seluruh pihak terkait agar terus membongkar dugaan pencatutan dan dugaan permintaan saham Freeport yang dilakukan oleh petinggi DPR. Terlebih, sambungnya ada aktor intelektual yang bahkan disebut-sebut sampai 17 kali.
“Saya katakan bongkar terus sampai ke akar-akarnya. Ada nama-nama yang disebut sampai 17 kali, orang itu penting sekali. Memang (ada aktor intelektual,red),” ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga meminta kepada pihak yang bersangkutan yakni Setya Novanto, sebagai pimpinan Wakil Rakyat berani berterus terang dan membongkar di balik adanya dugaan permintaan saham Freeport yang diduga dilakukan olehnya. “Saya sudah bilang Pak Setnov, anda harus berani bongkar sampai ke akar-akarnya,” pungkas dia.
Sebagaimana diberitakan, Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan Setya Novanto ke MKD atas dugaan meminta saham dari PT Freeport dengan mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Dalam laporannya ke MKD, Sudirman menyebut adanya pertemuan sebanyak 3 kali yang dilakukan antara Presdir PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha minyak, Muhammad Riza Chalid.
Menurut Sudirman, Novanto meminta saham sebesar 11 persen untuk Presiden, dan 9 persen untuk Wapres, demi memuluskan renegosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport.
(suaramerdeka.com)