Dari 304,6 Miliar Dolar AS Utang Luar Negeri Indonesia, 86,6 Persen Utang Jangka Panjang
https://liputan-69.blogspot.com/2016/01/dari-3046-miliar-dolar-as-utang-luar.html
Utang Luar Negeri Indonesia pada November 2015 tumbuh 3,2 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan Oktober 2015 sebesar 2,5 persen.
Dari data Bank Indonesia (BI) peningkatan didorong oleh pertumbuhan utang jangka panjang.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI )Tirta Segara mengatakan utang luar negeri jangka panjang tumbuh 6,1 persen lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan utang luar negeri jangka panjang Oktober 2015 sebesar 5,5 persen.
Sementara itu, untuk utang luar negeri jangka pendek mengalami penurunan 12,5 persen,
“Dengan pertumbuhan tersebut posisi ULN Indonesia pada akhir November 2015 tercatat 304,6 miliar dolar AS,” kata Tirta di Jakarta, Senin (18/1/2016).
Dia menjelaskan berdasarkan kelompok peminjam, peningkatan pertumbuhan utang luar negeri pada November 2015 terjadi pada utang luar negeri sektor swasta maupun utang luar negeri sektor publik.
Utang luar negeri sektor swasta tumbuh 3,4 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,5 persen (yoy), terutama dipengaruhi oleh utang luar negeri nonbank.
Sementara itu, utang luar negeri sektor publik tumbuh 2,9 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan
Dari data Bank Indonesia (BI) peningkatan didorong oleh pertumbuhan utang jangka panjang.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI )Tirta Segara mengatakan utang luar negeri jangka panjang tumbuh 6,1 persen lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan utang luar negeri jangka panjang Oktober 2015 sebesar 5,5 persen.
Sementara itu, untuk utang luar negeri jangka pendek mengalami penurunan 12,5 persen,
“Dengan pertumbuhan tersebut posisi ULN Indonesia pada akhir November 2015 tercatat 304,6 miliar dolar AS,” kata Tirta di Jakarta, Senin (18/1/2016).
Dia menjelaskan berdasarkan kelompok peminjam, peningkatan pertumbuhan utang luar negeri pada November 2015 terjadi pada utang luar negeri sektor swasta maupun utang luar negeri sektor publik.
Utang luar negeri sektor swasta tumbuh 3,4 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,5 persen (yoy), terutama dipengaruhi oleh utang luar negeri nonbank.
Sementara itu, utang luar negeri sektor publik tumbuh 2,9 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan
pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 2,6 persen (yoy).
Dengan perkembangan tersebut, posisi utang luar negeri sektor publik dan swasta, masing-masing tercatat sebesar USD137,7 miliar atau 45,2 persen dari total utang luar negeri dan USD166,8 miliar sekitar 54,8 persen dari total utang luar negeri.
Berdasarkan jangka waktu asal, posisi utang luar negeri Indonesia didominasi oleh utang luar negeri berjangka panjang sekitar 86,6 persen dari total utang luar negeri.
Sementara utang luar negeri berjangka panjang pada November 2015 mencapai USD263,9 miliar, terdiri dari utang sektor publik sebesar USD134,8 miliar atau 51,1 persen dari total utang jangka panjang dan utang sektor swasta sebesar USD129,1 miliar sekitar 48,9 persen dari total utang jangka panjang.
Sementara itu, utang luar negeri berjangka pendek sebesar USD 40,7 miliar sekitar 13,4 persen dari total utang luar negeri, terdiri dari utang luar negeri sektor swasta sebesar USD37,7 miliar sekitar 92,7 persen dari total utang luar negeri jangka pendek dan utang luar negeri sektor publik sebesar USD3,0 miliar atau setara 7,3 persen dari total utang luar negeri jangka pendek. (tribunnews.com)
Dengan perkembangan tersebut, posisi utang luar negeri sektor publik dan swasta, masing-masing tercatat sebesar USD137,7 miliar atau 45,2 persen dari total utang luar negeri dan USD166,8 miliar sekitar 54,8 persen dari total utang luar negeri.
Berdasarkan jangka waktu asal, posisi utang luar negeri Indonesia didominasi oleh utang luar negeri berjangka panjang sekitar 86,6 persen dari total utang luar negeri.
Sementara utang luar negeri berjangka panjang pada November 2015 mencapai USD263,9 miliar, terdiri dari utang sektor publik sebesar USD134,8 miliar atau 51,1 persen dari total utang jangka panjang dan utang sektor swasta sebesar USD129,1 miliar sekitar 48,9 persen dari total utang jangka panjang.
Sementara itu, utang luar negeri berjangka pendek sebesar USD 40,7 miliar sekitar 13,4 persen dari total utang luar negeri, terdiri dari utang luar negeri sektor swasta sebesar USD37,7 miliar sekitar 92,7 persen dari total utang luar negeri jangka pendek dan utang luar negeri sektor publik sebesar USD3,0 miliar atau setara 7,3 persen dari total utang luar negeri jangka pendek. (tribunnews.com)