Politikus Gerindra ini Bilang "mulut Ahok itu lebih cepat ketimbang otaknya"
https://liputan-69.blogspot.com/2016/03/politikus-gerindra-ini-bilang-mulut.html
Anggota Dewan Pembina Sekaligus Ketua Bidang Advokasi DPP Gerindra, Habiburakhman mengungkapkan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memiliki mulut yang berbahaya.
Hal itu dikatakannya, lantaran menurut Habib, Ahok kerap melontarkan kata-kata kasar dari mulutnya tersebut, salah satunya adalah dengan menghina warganya sendiri.
"Mulut Ahok itu lebih cepat ketimbang otaknya. Berapa kali dia malah keluarin kata-kata kasar. Seorang ibu-ibu juga jadi korban
Hal itu dikatakannya, lantaran menurut Habib, Ahok kerap melontarkan kata-kata kasar dari mulutnya tersebut, salah satunya adalah dengan menghina warganya sendiri.
"Mulut Ahok itu lebih cepat ketimbang otaknya. Berapa kali dia malah keluarin kata-kata kasar. Seorang ibu-ibu juga jadi korban
dikatain maling sama dia. Ini pemimpin macam apa?,"
kata Habib dalam diskusi "Jakarta Tanpa Ahok" di kawasan Tebet, Jakarta, Jumat (11/3/2016)
Selain itu, Habib juga menyindir Ahok yang pernah berkata ada surga di Alexis, dan yang paling panas adalah ketika Ahok mengucapkan kata-kata kasar di salah satu stasiun televisi swasta.
Namun Habib menyayangkan sikap KPI yang hanya memberikan sanksi kepada stasiun televisi swasta tersebut. Namun, justru tidak memanggil mantan Bupati Belitung Timur tersebut. "Ini ironi bagi saya. KPI bahkan tidak memanggil Ahok yang sudah berkomentar tidak pantas di televisi nasional," pungkasnya seperti dilansir okezone.com, Jumat (11/03/2016).
kata Habib dalam diskusi "Jakarta Tanpa Ahok" di kawasan Tebet, Jakarta, Jumat (11/3/2016)
Selain itu, Habib juga menyindir Ahok yang pernah berkata ada surga di Alexis, dan yang paling panas adalah ketika Ahok mengucapkan kata-kata kasar di salah satu stasiun televisi swasta.
Namun Habib menyayangkan sikap KPI yang hanya memberikan sanksi kepada stasiun televisi swasta tersebut. Namun, justru tidak memanggil mantan Bupati Belitung Timur tersebut. "Ini ironi bagi saya. KPI bahkan tidak memanggil Ahok yang sudah berkomentar tidak pantas di televisi nasional," pungkasnya seperti dilansir okezone.com, Jumat (11/03/2016).
