Rampok Uang ATM 1,4 Milyar, 30 juta Disumbangin ke Mesjid
https://liputan-69.blogspot.com/2015/07/rampok-uang-atm-14-milyar-30-juta.html

"Pelaku mengaku menyumbangkan sebagian uang yang ia rampok untuk pembangunan masjid di Indramayu," kata Kepala Unit II Resmob Kompol Arsa di Polda Metro Jaya seperti diberitakan Tempo.co, Jumat, 10 Juli 2015.
Erik, 32 tahun, adalah salah satu perampok yang telah tertangkap. Dia bekerja sebagai karyawan PT Labora yang bekerja di PT Armorindo Artha, rekanan Bank BCA. "Yang berhasil kami amankan hanya Rp 1 miliar. Sisanya sudah tidak tahu ke mana," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krisna Murti.
Krisna menuturkan Erik adalah sopir yang membawa mobil boks berisi uang untuk mengisi ATM. Erik melakukan aksi jahat pada Ahad, 5 Juli 2015 sekitar pukul 22.00. Saat itu ia bertugas mengisi empat mesin ATM di
wilayah Jakarta Selatan. "ATM di Otista, Dewi Sartika, Alfamidi Asem Baris, dan Alfamidi Tebet. Kejadian perampokannya di Alfamidi Tebet," kata Krisna.
Krisna menuturkan, berdasarkan prosedur atau SOP yang dijalankan PT Armora, di dalam setiap mobil terdapat dua sekuriti, yakni satu petugas pengisi dan satu sopir. "Jika pengisian dilakukan, satu petugas pengisi didampingi oleh satu sekuriti dan di dalam mobil wajib ada seorang sekuriti plus sopir," kata dia.
Saat kejadian, petugas pengisi bernama Edi Dharsono turun bersama sekuriti Petrus Laoly. Petugas keamanan lainnya bernama Abdul Muis yang berada di dalam mobil dibujuk oleh Erik untuk ikut keluar. "Saat Abdul Muis turun, mobil dibawa oleh Erik dengan uang yang ada di dalam boks waktu itu Rp 1,4 miliar," kata Krisna.
Erik tidak melakukan perampokannya sendirian. Jauh-jauh hari, Erik dan dua temannya bernama Toyo, 25 tahun, dan Udin, 21 tahun, sudah berencana akan merampok mobil ini. "Mereka sewa mobil Xenia hitam yang bertugas membuntuti mobil dari titik pertama ATM yang akan diisi sampai ke titik sasaran," kata Krisna.
Krisna menuturkan, berdasarkan prosedur atau SOP yang dijalankan PT Armora, di dalam setiap mobil terdapat dua sekuriti, yakni satu petugas pengisi dan satu sopir. "Jika pengisian dilakukan, satu petugas pengisi didampingi oleh satu sekuriti dan di dalam mobil wajib ada seorang sekuriti plus sopir," kata dia.
Saat kejadian, petugas pengisi bernama Edi Dharsono turun bersama sekuriti Petrus Laoly. Petugas keamanan lainnya bernama Abdul Muis yang berada di dalam mobil dibujuk oleh Erik untuk ikut keluar. "Saat Abdul Muis turun, mobil dibawa oleh Erik dengan uang yang ada di dalam boks waktu itu Rp 1,4 miliar," kata Krisna.
Erik tidak melakukan perampokannya sendirian. Jauh-jauh hari, Erik dan dua temannya bernama Toyo, 25 tahun, dan Udin, 21 tahun, sudah berencana akan merampok mobil ini. "Mereka sewa mobil Xenia hitam yang bertugas membuntuti mobil dari titik pertama ATM yang akan diisi sampai ke titik sasaran," kata Krisna.