1657408484514812

Banyak Orang jadi Stres dan Gila Saat Krismon 1998, Bagaimana Sekarang?


Masyarakat Indonesia tengah khawatir karena dolar naik dan harga-harga mulai merangkak naik. Sebagian rakyat Indonesia belum melupakan mimpi buruk saat krisis moneter 1997-1998.

Wawan (50), berkisah betapa mengerikannya krisis ekonomi itu. Sebelum krisis menghantam Indonesia, dia punya pekerjaan yang cukup bagus di sebuah industri otomotif di Cikarang.



Namun saat hantaman krisis moneter menyerang, seketika PHK massal terjadi. Wawan dan puluhan temannya di-PHK dengan pesangon seadanya.

"Saya ingat beberapa teman saya jadi nyaris gila. Ada yang setiap hari hanya berjalan kaki puluhan kilo. Kalau ditanya mau kemana? Dia bilang tidak tahu. Kasihan sekali. Kebayang anak istrinya bagaimana," kisah Wawan
saat berbincang dengan merdeka.com, pekan lalu.

Pambudi, seorang pekerja swasta di Bandung juga mengisahkan hal serupa. Ada teman kantornya kena PHK, tiap hari hanya duduk saja di depan rumah memandang kosong ke atas. Tidak mau makan, tidak bicara.

"Saya kasihan sekali. Dia mungkin stres karena tak tahu harus membiayai anaknya dari mana. Pesangon hanya cukup beberapa bulan. Kadang mau makan saja sayu bungkus mie instan dibagi untuk empat orang. Kasihan sekali. Teman-teman iuran ala kadarnya untuk sekadar bantu beli beras. Saat itu kita juga susah," beber Pambudi.

Pambudi berharap tak pernah lagi ada krisis seperti itu. Dia yakin banyak kasus serupa terjadi namun tak pernah terpublikasikan.

"Pejabat hanya berbicara soal angka dan statistik. Tapi yang paling merasakan deritanya adalah rakyat," tutupnya.

Disaat rupiah kian merosot mendekati angka seperti tahun 1998, mungkinkah kisah ini akan terulang kembali kini ?





Ekonomi 3997438376663682970
Beranda item