Pria 42 tahun ini nekat remas payudara 8 siswi SMK di jalanan
https://liputan-69.blogspot.com/2015/09/pria-42-tahun-ini-nekat-remas-payudara.html
Sugiari (42) ditangkap warga dan para guru sebuah SMK di Kota Malang. Warga Desa Gondowangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang itu dihadang warga, setelah meremas payudara para siswi di pinggiran jalan tidak jauh dari sekolahan.
Pelaku sudah sekian kali melakukan aksinya, sehingga para korban melaporkan ke sekolah. Setelah dilakukan identifikasi data pelaku, warga dan para guru menghadang pelaku di Jalan Pelabuhan Bakahuni Kota Malang. Karena sudah meresahkan, pelaku pun menjadi sasaran amuk massa yang jengkel.
"Istri dan anak saya malu, sekarang tidak ada yang mencarikan makan," sesal Sugiari di Mapolres Malang Kota, seperti dilansir merdeka.com, Senin (7/9).
Kepada petugas, Sugiari mengaku melakukan peremasan payudara kepada setiap siswi yang dijumpainya. Modusnya dengan mengendarai motor di sisi kanan korban secara berlahan-lahan.
Dengan tangan kirinya, pelaku meremas dada korban yang mengendarai sepeda motor searah dengan dirinya. Setelah melakukan aksi cabulnya, pelaku tancap gas kabur dari lokasi.
"Saya khilaf, kerasukan setan," kata pria yang mengaku memiliki tiga anak dan akan memiliki satu cucu ini.
Sehari-hari, Sugiari bekerja sebagai tukang potong kayu yang melewati sekolah tersebut. Pria dua istri ini mengaku syahwatnya tergoda saat melihat anak-anak yang berangkat sekolah.
Kasubbag Humas Polres Malang Kota, AKP Nunung Anggraeni mengungkapkan, pelaku diamankan pada 3 September 2015 setelah diamankan dari amuk massa. Pelaku mengaku tidak bisa mengontrol dirinya, sehingga melakukan pencabulan.
"Pelaku diancam dengan pasal 82 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya 5 sampai 15 tahun," kata Nunung.
Sugiari sudah melakukan aksinya sebanyak delapan kali di lokasi yang tidak berjauhan. Korbannya juga anak-anak SMK yang sama, saat berangkat atau pulang sekolah.
Aksi pertama dilakukan pada 18 Agustus pagi, 26 Agustus dilakukan 2 kali pada pagi dan sore, 27 Agustus, 31 Agustus dilakukan 2 kali, dan 2 kali lagi lupa.