Supermoon & Gerhana Bulan 28 September 2015 Terlihat Bulan Merah Berdarah
https://liputan-69.blogspot.com/2015/09/supermoon-gerhana-bulan-28-september.html
Senin, 28 Setember 2015 terjadi gerhana bulan yang bisa disaksikan oleh sekira 3 miliar dari penghuni Bumi, dengan sekira 1 miliar orang di belahan Bumi Barat, 1,5 miliar orang di seluruh Eropa dan Afrika, dan sekira setengah miliar orang di bagian Barat Asia.
Di Inggris, misalnya, gerhana ini bisa dinikmati pada 01.10 pagi waktu setempat atau 7.10 WIB. Adapun di Indonesia yang merupakan kawasan Asia Tenggara, tidak terlihat kejadian gerhana bulan kali ini.
Fenomena yang termasuk langka tersebut terakhir dilihat pada 1982, lalu 1997, sekarang 2015 dan fenomena selanjutnya akan terjadi pada 2033, yang merupakan hasil dari

Di Inggris, misalnya, gerhana ini bisa dinikmati pada 01.10 pagi waktu setempat atau 7.10 WIB. Adapun di Indonesia yang merupakan kawasan Asia Tenggara, tidak terlihat kejadian gerhana bulan kali ini.
Fenomena yang termasuk langka tersebut terakhir dilihat pada 1982, lalu 1997, sekarang 2015 dan fenomena selanjutnya akan terjadi pada 2033, yang merupakan hasil dari
peristiwa trifecta.
Dr. David Wolf, mantan Astronomi NASA, mengatakan Bulan berada pada tahap yang paling penuh dan akan berada dekat dengan lokasi Bumi, yang menjadikannya supermoon. Gerhana Bulan supermoon ini akan memiliki 14 persen lebih besar dan 33 persen lebih terang dari bulan purnama pada umumnya.
Selanjutnya, manusia akan menyaksikan gerhana Bulan, di mana Bumi akan berbaris tepat antara Matahari dan Bulan, sehingga menyebabkan Bulan benar-benar jatuh dalam bayangan Bumi. Kemudian, karena sebagian dari cahaya dibiaskan atmosfer Bumi, maka Bulan akan menampakkan rona merah. Karena berwarna merah ini, biasa disebut bulan darah.
Kenapa fenomena alam ini banyak dibicarakan, terdengar menakutkan, dan sering dihubungkan dengan datangnya kiamat. Itu karena kepercayaan bagi kalangan tertentu saja yang meyakini ada kejadian-kejadian khusus yang menyertai terjadinya bulan darah tersebut.
Dr. David Wolf, mantan Astronomi NASA, mengatakan Bulan berada pada tahap yang paling penuh dan akan berada dekat dengan lokasi Bumi, yang menjadikannya supermoon. Gerhana Bulan supermoon ini akan memiliki 14 persen lebih besar dan 33 persen lebih terang dari bulan purnama pada umumnya.
Selanjutnya, manusia akan menyaksikan gerhana Bulan, di mana Bumi akan berbaris tepat antara Matahari dan Bulan, sehingga menyebabkan Bulan benar-benar jatuh dalam bayangan Bumi. Kemudian, karena sebagian dari cahaya dibiaskan atmosfer Bumi, maka Bulan akan menampakkan rona merah. Karena berwarna merah ini, biasa disebut bulan darah.
Kenapa fenomena alam ini banyak dibicarakan, terdengar menakutkan, dan sering dihubungkan dengan datangnya kiamat. Itu karena kepercayaan bagi kalangan tertentu saja yang meyakini ada kejadian-kejadian khusus yang menyertai terjadinya bulan darah tersebut.