Mengapa Anjing dan Kucing Tak Pernah Akur dan Selalu Bermusuhan?
https://liputan-69.blogspot.com/2015/11/mengapa-anjing-dan-kucing-tak-pernah.html
Dalam beberapa film kartun, diceritakan bahwa anjing dan kucing tak pernah akur dan menjadi musuh abadi antara keduanya. Bagaimanakah dengan realita yang sebenarnya? Banyak orang percaya bahwa anjing dan kucing memiliki stereotip masing-masing yang menyebabkan hubungan diantara dua jenis binatang yang paling banyak diperlihara manusia ini tidak pernah akur.

Berikut adalah fakta-faktanya dibalik permusuhan Anjing dan kucing seperti dilansir dari laman Times of India, Sabtu (14/11):
Faktor kepribadian
Kucing dan anjing memiliki kepribadiannya masing-masing. Mereka tidak saling membenci secara alami, tapi pada kenyataannya mereka memiliki temperamen yang berbeda. Anjing memiliki kepribadian yang menyenangkan dan mudah bergaul, sementara kucing digambarkan sebagai binatang yang independen. Perilaku yang berbeda ini

Berikut adalah fakta-faktanya dibalik permusuhan Anjing dan kucing seperti dilansir dari laman Times of India, Sabtu (14/11):
Faktor kepribadian
Kucing dan anjing memiliki kepribadiannya masing-masing. Mereka tidak saling membenci secara alami, tapi pada kenyataannya mereka memiliki temperamen yang berbeda. Anjing memiliki kepribadian yang menyenangkan dan mudah bergaul, sementara kucing digambarkan sebagai binatang yang independen. Perilaku yang berbeda ini
adalah salah satu alasan kedua binatang ini tidak pernah sepaham.
Kebiasaan
Anjing dan kucing dilatih dengan cara yang berbeda. Anjing dilatih untuk berlari dan mengejar sesuatu sembari bermain, sementara kucing menganggap kebiasaan anjing tersebut sebagai sebuah ancaman baginya. Aksi kejar-kejaran antara anjing dan kucing sekilas membuat kita berpikir jika keduanya ingin menyakiti satu sama lain.
Pengenalan diri
Visi kedepan kedua jenis binatang ini jelas jauh berbeda. Anjing melihat dirinya sebagai pemimpin sementara kucing melihat dirinya sebagai penguasa wilayah. Ketika keduanya bertemu, bahasa tubuh mereka menimbulkan kebingungan. Jika anjing menggoyang-goyangkan kakinya sebagai pertanda ingin bersikap ramah, kucing justru menganggapnya sebagai suatu ancaman.
Kebiasaan
Anjing dan kucing dilatih dengan cara yang berbeda. Anjing dilatih untuk berlari dan mengejar sesuatu sembari bermain, sementara kucing menganggap kebiasaan anjing tersebut sebagai sebuah ancaman baginya. Aksi kejar-kejaran antara anjing dan kucing sekilas membuat kita berpikir jika keduanya ingin menyakiti satu sama lain.
Pengenalan diri
Visi kedepan kedua jenis binatang ini jelas jauh berbeda. Anjing melihat dirinya sebagai pemimpin sementara kucing melihat dirinya sebagai penguasa wilayah. Ketika keduanya bertemu, bahasa tubuh mereka menimbulkan kebingungan. Jika anjing menggoyang-goyangkan kakinya sebagai pertanda ingin bersikap ramah, kucing justru menganggapnya sebagai suatu ancaman.