Miliki Harta Rp 100 Miliar, Airin jadi Calon Kepala Daerah Terkaya di Banten
https://liputan-69.blogspot.com/2015/11/miliki-harta-rp-100-miliar-airin-jadi.html

Airin Rachmi Diany menjadi calon kepala daerah terkaya di Provinsi Banten yang akan menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 9 Desember 2015.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten pada Rabu, 25 November 2015, mengumumkan 10 calon wali kota/bupati dan wakil wali kota/bupati yang akan bertanding.
Data itu berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN). Airin yang merupakan inkumben Walikota Tangerang Selatan adalah kandidat paling kaya.
Memang, jumlah kekayaanya sedikit berkurang setelah suaminya, Tubagus Chaeri Wardana ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena tersangkut sejumlah kasus korupsi.
Berdasarkan LHKPN per tanggal 24 Agustus 2010, Airin mempunyai kekayaan Rp 103,944 miliar.
Harta tersebut sesuai dengan laporan terakhir pada tanggal 23 Juli 2015, ujar Ketua KPU Banten, Agus Supriatna Rabu, 25 November 2015.
Kemudian calon kepala daerah terkaya nomor dua di Provinsi Banten adalah calon Wali Kota Cilegon, Tubagus Iman Ariyadi, yang memiliki harta sebesar Rp 9,3 miliar.
Selanjutnya, Elvirer Ariadiannie Soedarto yang merupakan calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan yang mendampingi Arsid sebagai Wali Kota, memiliki kekayaan Rp 7,8 miliar dan USS 50.000.
Sedangkan untuk calon kepala daerah yang paling sedikit harta kakayaanya yaitu Ahmad Syarief yang merupakan calon Bupati Serang yaitu sebesar Rp 307 juta.
Agus Supriatna mengatakan, LHKPN milik pasangan calon yang diterima KPU dari KPK sebagai laporan dan untuk diketahui semua lapisan masyarakat.
"Ini akan dijadikan sebagai pembanding dan untuk mengukur kejujuran calon pejabat negara," katanya.
Deputi Bidang Penindakan KPK Heru Winarko mengatakan, terdapat lima perspektif antikorupsi dari KPK untuk kepala daerah, yaitu penegakan etika penyelenggaraan negara, reformasi birokrasi, pengelolaan keuangan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan kesejahteraan sosial dan pendidikan anti korupsi.
"Besar harapan kami lima perspektif ini bisa ditindak lanjuti demi mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih," katanya.
(tempo.co)