1657408484514812

Rusia Belum Terima Permintaan Resmi dari Indonesia untuk Pembelian Sukhoi SU-35


Pemerintah Rusia belum menerima permintaan resmi dari Indonesia mengenai pembelian pesawat tempur generasi 4++ Su-35 dan kendaraan infanteri BMP-3F. Rencananya, Keputusan mengenai pembelian akan diumumkan segera setelah penetapan APBN Indoensia 2016. Demikian hal tersebut dikabarkan oleh Viktor Brakunov, Kepala Hubungan Eksternal Rosoboroneksport (agen perantara ekspor-impor senjata milik negara Rusia) selama pameran Defense & Security 2015 kepada RIA Novosti seperti dilansir ria.ru Kamis (5/11/2015).


“Militer Indonesia tertarik memperoleh senjata baru dan peralatan militer buatan Rusia, termasuk pesawat tempur dan kendaraan infanteri. Namun, sejauh ini kami belum menerima permintaan resmi dari pihak Indonesia karena saat ini sedang ditetapkan anggaran negara untuk lima tahun ke depan. Bila hal tersebut telah ditetapkan dan permintaan disetujui, akan segera dilaksanakan negosiasi yang substansial,” kata Brakunov.

Pada saat yang sama, juru bicara sekaligus perwakilan senior dari Angkatan Udara Indonesia mengatakan selama pameran dirgantara MAKS-2015 yang diselenggarakan pada bulan Agustus lalu di
Zhukovsky, bahwa pembelian Su-35 untuk mendukung Angkatan Udara negara adalah prioritas.                    
Sebelumnya, pada bulan September lalu, Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu mengumumkan niatnya untuk membeli satu skuadron Su-35 untuk menggantikan pesawat tempur F-5 Tiger milik Amerika yang usianya sudah mencapai empat dekade.

Pada bulan Maret 2015, Dirjen Rosoboroneskport Anatoly Isaikin mengabarkan bahwa Indonesia tengah mempersiapkan penandatanganan kontrak penyediaan pasokan baru kendaraan infanteri BMP-3F yang sekarang berhasil digunakan dalam Korps Marinir TNI. Pasokan pertama dari 17 kendaraan dikirimkan dalam rangka perjanjian pinjaman Indonesia senilai satu miliar dolar AS dari Rusia, yang ditandatangani pada bulan September 2007 silam ketika Presiden Vladimir Putin datang berkunjung ke Jakarta.

Pameran Defense & Security diadakan sejak tahun 2003. Tema pameran ini adalah seputar senjata dan peralatan militer untuk Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, senjata non-mematikan, perkembangan terbaru dalam peperangan melawan terorisme, dan isu-isu lainnya. Acara tahun ini akan dikunjungi oleh lebih dari 100 delegasi dari 45 negara.





Militer 2446876699926609915

Posting Komentar

Beranda item