Donald Trump Tulis Tandatangan di Dada Wanita Pendukungnya
https://liputan-69.blogspot.com/2015/12/donald-trump-tulis-tandatangan-di-dada.html
Sebuah foto yang menunjukkan kehadiran bakal calon Presiden Amerika Donald Trump di hadapan pemujanya ternyata bikin heboh.

Trump menandatangani bagian dada atas salah satu pendukung fanatiknya, momen tersebut diabadikan sejumlah media massa.
Dikutip dari Daily Mail, Trump ada di tengah-tengah para pendukungnya, Kamis (3/12/2015).
Dalam acara itu, Trump bikin kehebohan, yang memang selama ini disematkan di dirinya yang kontroversial, dan cenderung suka mengangkat isu rasisme, antiimigran, dan fasisme.
Dia secara tegas menyatakan sangat pro dengan Israel dan mendukung penuh Vladmir Putin, yang menyerang

Trump menandatangani bagian dada atas salah satu pendukung fanatiknya, momen tersebut diabadikan sejumlah media massa.
Dikutip dari Daily Mail, Trump ada di tengah-tengah para pendukungnya, Kamis (3/12/2015).
Dalam acara itu, Trump bikin kehebohan, yang memang selama ini disematkan di dirinya yang kontroversial, dan cenderung suka mengangkat isu rasisme, antiimigran, dan fasisme.
Dia secara tegas menyatakan sangat pro dengan Israel dan mendukung penuh Vladmir Putin, yang menyerang
markas ISIS.
"Aku akan segera ke Israel dan bertemu dengan Bibi Netanyahu, orang keren dan tokoh besar," katanya di hadapan para pendukung fanatiknya.
Dia menambahkan, Benyamin Netanyahu bekerja keras sendirian.
"Dia bekerja keras, tanpa sama sekali didukung oleh Presiden Obama. Absolutely none (tanpa dukungan sama sekali)," katanya.
Trump bicara sebelum dia bertemu dengan Koalisi Yahudi di Partai Republik.
"Kalian tahu kan, aku diwawancarai 60 Minutes. Mereka juga wawancarai Putin, juga wawancarai aku secara terpisah. Wawancara itu mendapatkan rating tertinggi, aku pikir, dia akan menjadi kawan seperjuangan," katanya, terkait kemungkinan dirinya menjadi presiden dan bersama-sama Putin untuk menyerang dan memusnahkan siapa saja, yang dianggap sebagai ISIS dan para pendukungnya.
"Aku akan segera ke Israel dan bertemu dengan Bibi Netanyahu, orang keren dan tokoh besar," katanya di hadapan para pendukung fanatiknya.
Dia menambahkan, Benyamin Netanyahu bekerja keras sendirian.
"Dia bekerja keras, tanpa sama sekali didukung oleh Presiden Obama. Absolutely none (tanpa dukungan sama sekali)," katanya.
Trump bicara sebelum dia bertemu dengan Koalisi Yahudi di Partai Republik.
"Kalian tahu kan, aku diwawancarai 60 Minutes. Mereka juga wawancarai Putin, juga wawancarai aku secara terpisah. Wawancara itu mendapatkan rating tertinggi, aku pikir, dia akan menjadi kawan seperjuangan," katanya, terkait kemungkinan dirinya menjadi presiden dan bersama-sama Putin untuk menyerang dan memusnahkan siapa saja, yang dianggap sebagai ISIS dan para pendukungnya.