Racun Laba-laba Ternyata Bisa Bikin Pria Ereksi Berjam-jam, Bukannya jadi Spiderman
https://liputan-69.blogspot.com/2016/02/racun-laba-laba-ternyata-bisa-bikin.html
Pria yang digigit laba-laba dan terkena racunnya dalam dunia film bisa menjadi Spiderman. Namun, Peneliti di dunia nyata telah menemukan bahwa racun laba-laba bisa bermanfaat meningkatkan vitalitas pada pria.

Awal tahun lalu, peneliti telah menguji racun dari laba-laba pengembara Brasil, Phoneutria nigriventer, dan menemukan racun tersebut khasiat untuk memperlama ereksi pada pria.
Dikutip dari Daily Mail, Senin 24 Agustus 2015, untuk sampai pada kesimpulan tersebut peneliti Federal University of Minas, Brasil pada awal tahun ini sudah 'memanen' unsur kimia aktif PnTx2-6, yang terdapat dalam racun laba-laba tersebut. Peneliti bertujuan menciptakan viagra natural yang bisa bekerja selama 20 menit.
Saat penelitian, peneliti mengujinya pada tikus. Dan senyawa tersebut bekerja, sayangnya unsur ini punya efek samping menyumbat organ utama seperti jantung.
Peneliti tak puas berhenti di situ saja. Sampai akhirnya peneliti mengidentifikasi senyawa kimia lain dari racun laba-laba tersebut yang bisa teruji menambah vitalitas. Unsur yang dimaksud yaitu PnPP-19, yang disebutkan ini bisa membuat pria bisa ereksi selama berjam-jam.
Peneliti mengatakan laba-laba Phoneutria nigriventer bisa menyebabkan priapism, kondisi yang terjadi saat darah terjebak dalam penis dan membuat ereksi lama berbeda dengan kondisi normal.
Untungnya, kata peneliti, unsur

Awal tahun lalu, peneliti telah menguji racun dari laba-laba pengembara Brasil, Phoneutria nigriventer, dan menemukan racun tersebut khasiat untuk memperlama ereksi pada pria.
Dikutip dari Daily Mail, Senin 24 Agustus 2015, untuk sampai pada kesimpulan tersebut peneliti Federal University of Minas, Brasil pada awal tahun ini sudah 'memanen' unsur kimia aktif PnTx2-6, yang terdapat dalam racun laba-laba tersebut. Peneliti bertujuan menciptakan viagra natural yang bisa bekerja selama 20 menit.
Saat penelitian, peneliti mengujinya pada tikus. Dan senyawa tersebut bekerja, sayangnya unsur ini punya efek samping menyumbat organ utama seperti jantung.
Peneliti tak puas berhenti di situ saja. Sampai akhirnya peneliti mengidentifikasi senyawa kimia lain dari racun laba-laba tersebut yang bisa teruji menambah vitalitas. Unsur yang dimaksud yaitu PnPP-19, yang disebutkan ini bisa membuat pria bisa ereksi selama berjam-jam.
Peneliti mengatakan laba-laba Phoneutria nigriventer bisa menyebabkan priapism, kondisi yang terjadi saat darah terjebak dalam penis dan membuat ereksi lama berbeda dengan kondisi normal.
Untungnya, kata peneliti, unsur
PnPP-19 tidak memiliki efek samping berbahaya seperti pada unsur sebelumnya.
Saat diujicoba pada tikus, senyawa ini mampu membuat ereksi pada hewan tersebut, dan tidak menimbulkan efek samping berbahaya.
"Penemuan tersebut membuat ini menjadi kandidat menjanjikan sebagai obat baru dalam terapi disfungsi ereksi," kata peneliti dalam papernya.
Sebelum menemukan khasiat untuk ereksi, peneliti sudah meneliti racun laba-laba tersebut sejak 2011. Saat itu psikologis Kenia Nunes dari universitas di atas mengatakan racun laba-laba Phoneutria nigriventer sangat kaya dengan campuran beberapa molekul.
"Molekul tersebut disebut racun dan kemudian kami memiliki beberapa racun dalam bisa ini dengan perbedaan aktivitas," katanya.
Oleh karena itu, kata Nunes, saat manusia tergigit laba-laba ini, maka akan terlihat banyak perbedaan gejala, termasuk gejala priapism.
Kemudian uji terpisah pada tikus menunjukkan racun laba-laba itu akan meningkatkan performa dengan merilis oksida nitrat, zat kimia yang melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah.
Temuan ini bisa menjadi solusi bagi para pria yang membutuhkan vitalitas saat berada di ranjang. Sebab diketahui hanya 30 persen pria yang merasakan khasiat obat penambah vitalitas yang ada saat ini, Viagra, Cialis dan Levitra.
Saat diujicoba pada tikus, senyawa ini mampu membuat ereksi pada hewan tersebut, dan tidak menimbulkan efek samping berbahaya.
"Penemuan tersebut membuat ini menjadi kandidat menjanjikan sebagai obat baru dalam terapi disfungsi ereksi," kata peneliti dalam papernya.
Sebelum menemukan khasiat untuk ereksi, peneliti sudah meneliti racun laba-laba tersebut sejak 2011. Saat itu psikologis Kenia Nunes dari universitas di atas mengatakan racun laba-laba Phoneutria nigriventer sangat kaya dengan campuran beberapa molekul.
"Molekul tersebut disebut racun dan kemudian kami memiliki beberapa racun dalam bisa ini dengan perbedaan aktivitas," katanya.
Oleh karena itu, kata Nunes, saat manusia tergigit laba-laba ini, maka akan terlihat banyak perbedaan gejala, termasuk gejala priapism.
Kemudian uji terpisah pada tikus menunjukkan racun laba-laba itu akan meningkatkan performa dengan merilis oksida nitrat, zat kimia yang melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah.
Temuan ini bisa menjadi solusi bagi para pria yang membutuhkan vitalitas saat berada di ranjang. Sebab diketahui hanya 30 persen pria yang merasakan khasiat obat penambah vitalitas yang ada saat ini, Viagra, Cialis dan Levitra.