Astagfirullah, Banyak Kondom Bekas Pakai Berserakan di Objek Wisata Pantai Alam Indah, Tegal
https://liputan-69.blogspot.com/2016/03/astagfirullah-banyak-kondom-bekas-pakai.html
Kondisi objek wisata Pantai Alam Indah (PAI) di Kota Tegal membuat kalangan wakil rakyat setempat terkaget-kaget. Sebab, kondisinya kini semakin memprihatinkan dan diduga sering dijadikan tempat berbuat mesum.
Itulah yang terungkap ketika anggota DPRD Kota Tegal, memonitor kawasan PAI, Jumat (4/3). Sebagaimana diberitakan Radar Tegal (Jawa pos Group), kondom bekas berserakan di kawasan PAI. Mereknya pun beragam, karena bungkusnya juga dibuang begitu saja.
Tentu saja temuan itu membuat kalangan DPRD Kota Tegal terkejut.
Itulah yang terungkap ketika anggota DPRD Kota Tegal, memonitor kawasan PAI, Jumat (4/3). Sebagaimana diberitakan Radar Tegal (Jawa pos Group), kondom bekas berserakan di kawasan PAI. Mereknya pun beragam, karena bungkusnya juga dibuang begitu saja.
Tentu saja temuan itu membuat kalangan DPRD Kota Tegal terkejut.
"Astagfirullahalaziim," ujar Ketua Komisi II DPRD Kota Tegal, Tuty Alawiyah.
Sekretaris Komisi III DPRD Kota Tegal, Rofii Ali mengatakan, jika persoalan ini terus dibiarkan, artinya sama saja membiarkan perzinaan dan menambah lokasi prostitusi terselubung. Bangku payung yang mestinya sebagai fasilitas bagi pengunjung pun kini dianggap sebagai lokasi esek-esek.
Karenanya Rofii berharap agar Pemkot Tegal segera melakukan tindakan tegas. "Bangku payung mesum tersebut harus dibakar," ucapnya kesal.
Sementara penyedia jasa bangku payung mengaku mengenakan tarif Rp 25 ribu kepada pengunjung yang menggunakan fasilitas itu. "Saya membayar retribusi Rp2.500 per hari," kata salah satu penyedia bangku payung. (jpnn.com)
Sekretaris Komisi III DPRD Kota Tegal, Rofii Ali mengatakan, jika persoalan ini terus dibiarkan, artinya sama saja membiarkan perzinaan dan menambah lokasi prostitusi terselubung. Bangku payung yang mestinya sebagai fasilitas bagi pengunjung pun kini dianggap sebagai lokasi esek-esek.
Karenanya Rofii berharap agar Pemkot Tegal segera melakukan tindakan tegas. "Bangku payung mesum tersebut harus dibakar," ucapnya kesal.
Sementara penyedia jasa bangku payung mengaku mengenakan tarif Rp 25 ribu kepada pengunjung yang menggunakan fasilitas itu. "Saya membayar retribusi Rp2.500 per hari," kata salah satu penyedia bangku payung. (jpnn.com)
