1657408484514812

Komentari Ahok Soal Butuh Modal Rp100 Miliar untuk Ikut Pilkada Lewat Partai, Risma Bilang Maju Independen itu Nafsu Jabatan


Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal mahar partai menjadi bola liar. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turut tersulut pernyataan Ahok.


Wali kota yang baru saja memasuki periode kedua itu mengaku tak pernah membayar mahar partai.

"Sepeser pun tidak pernah memberikan uang. Kalau enggak percaya, coba sampeyan semua tanyakan pada PAC (pimpinan anak cabang) atau ranting-ranting. Pasti enggak ada yang namanya saya setor uang," tegas Risma, di Surabaya, Jumat (11/3/2016).

Risma membeberkan, ketika maju pilkada, kerap ada kunjungan PAC. Tetapi, dalam konteks
tersebut, tidak pernah ada transaksi uang.              
Sebab, mesin partai sudah berjalan dengan sendirinya.

"Misalkan Pak Ahok diminta dekat ke mesin partai, ada kunjungan PAC, ada kunjungan ranting, itu memang iya. Saya juga iya. Tapi mesin partai itu, kan, bergerak. Jadi enggak pernah dimintai atau ngomong soal uang. Meski saya sebagai kader baru di PDIP, tapi tidak pernah ada mahar, silakan di cek," katanya.

Risma bilang, kalau mau menang pilkada, calon harus mau menggandeng semua elemen masyarakat. Risma pun membeberkan alasan dia memilih maju bersama partai daripada harus maju melalui jalur independen.

"Kalau saya maju (jalur) independen, berarti saya berharap atau nafsu jabatan. Nafsunya itu tidak boleh. Dan saya tidak pernah sepeser pun ngasih ke partai (PDIP)," kata Risma (metrotvnews.com)





Pilkada DKI Jakarta 9189223707717664673

Posting Komentar

Beranda item

Terkini