Agus Rahardjo, Pemilik Rekening Hanya Rp20 Juta ini Terpilih Menjadi Ketua KPK 2015-2019
https://liputan-69.blogspot.com/2015/12/agus-rahardjo-pemilik-rekening-hanya.html
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya punya ketua baru. Komisi III DPR telah memilih Agus Rahardjo sebagai Ketua KPK. Agus Rahardjo unggul dari 4 pimpinan terpilih KPK melalui voting yang berlangsung di ruang Komisi III DPR, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/12/2015).

Agus Rahardjo meraih 44 suara. Pria berusia 59 tahun ini sebelumnya menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Berikut hasil lengkap perolehan suara 5 pimpinan terpilih KPK untuk menjadi Ketua KPK melalui voting:
1. Agus Rahardjo: 44 suara
2. Basaria Panjaitan: 9 suara
3. Alexander Marwata: 0 suara
4. Saut Situmorang: 1 suara
5. Laode Muhammad Syarif: 0 suara
Sebelumnya, kelima pimpinan terpilih KPK ini unggul dari 10 calon. Agus Rahardjo 53 suara, Basaria Panjaitan 51 suara, Alexander Marwata 46 suara, Saut Situmorang 37 suara, Laode Muhammad Syarif 37 suara.
Mereka mengalahkan 5 calon lain yakni Johan Budi Sapto Pribowo 25 suara, Robby Arya Brata 14 suara, Sujanarko 3 suara, Muhammad Busyro Muqoddas 2 suara, dan Surya Tjandra 0 suara. (liputan6.com)
Rekening Rp 20 Juta
Tak seperti pejabat tinggi pada umumnya yang memiliki uang miliaran, Agus Rahardjo mengaku hanya memiliki uang Rp 20 juta di empat rekening bank atas nama dirinya. Agus berharap, harta kekayaannya ditelusuri dengan rinci oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Dari empat rekening saya, total hanya Rp 20 juta," kata Agus saat mengikuti wawancara tahap akhir yang digelar Pansel KPK di Gedung Setneg, Jakarta, Senin (24/8/2015).
Anggota Pansel KPK, Enny Nurbaningsih, meminta Agus menyebutkan harta kekayaannya berikut dengan penjelasan dan asal-usulnya. Pasalnya, Pansel KPK menerima laporan dari masyarakat terkait harta kekayaan Agus yang mencurigakan, dan dikaitkan dengan pengalamannya menjabat Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahan.
Agus lalu membeberkan bahwa

Agus Rahardjo meraih 44 suara. Pria berusia 59 tahun ini sebelumnya menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Berikut hasil lengkap perolehan suara 5 pimpinan terpilih KPK untuk menjadi Ketua KPK melalui voting:
1. Agus Rahardjo: 44 suara
2. Basaria Panjaitan: 9 suara
3. Alexander Marwata: 0 suara
4. Saut Situmorang: 1 suara
5. Laode Muhammad Syarif: 0 suara
Sebelumnya, kelima pimpinan terpilih KPK ini unggul dari 10 calon. Agus Rahardjo 53 suara, Basaria Panjaitan 51 suara, Alexander Marwata 46 suara, Saut Situmorang 37 suara, Laode Muhammad Syarif 37 suara.
Mereka mengalahkan 5 calon lain yakni Johan Budi Sapto Pribowo 25 suara, Robby Arya Brata 14 suara, Sujanarko 3 suara, Muhammad Busyro Muqoddas 2 suara, dan Surya Tjandra 0 suara. (liputan6.com)
Rekening Rp 20 Juta
Tak seperti pejabat tinggi pada umumnya yang memiliki uang miliaran, Agus Rahardjo mengaku hanya memiliki uang Rp 20 juta di empat rekening bank atas nama dirinya. Agus berharap, harta kekayaannya ditelusuri dengan rinci oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Dari empat rekening saya, total hanya Rp 20 juta," kata Agus saat mengikuti wawancara tahap akhir yang digelar Pansel KPK di Gedung Setneg, Jakarta, Senin (24/8/2015).
Anggota Pansel KPK, Enny Nurbaningsih, meminta Agus menyebutkan harta kekayaannya berikut dengan penjelasan dan asal-usulnya. Pasalnya, Pansel KPK menerima laporan dari masyarakat terkait harta kekayaan Agus yang mencurigakan, dan dikaitkan dengan pengalamannya menjabat Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahan.
Agus lalu membeberkan bahwa
dirinya memiliki sebidang tanah di daerah Cariu, Jawa Barat.
Ia membeli sebidang tanah itu pada 2003 dengan harga saat itu Rp 3.500 per meter persegi.
"Artinya sehektar Rp 35 juta. Hari ini (harganya) baru Rp 12.000 per meter persegi. Itu tanah yang enggak subur, saya menanam, (tanamannya) sering mati karena waktu kekeringan enggak ada air," ujar Agus.
Selain di Cariu, Agus juga mengaku memiliki satu kavling tanah di kawasan BSD, Tangerang Selatan. Tanah tersebut ia beli sekitar tahun 1997 sebelum Indonesia dilanda krisis ekonomi, dengan harga sekitar Rp 170 juta, dan dibayar dengan cara diangsur.
"Saya berharap PPATK bisa menelusuri, 1997-2005, saya sering diundang lembaga di Paris. Delapan kali saya diundang," ucap Agus.
Agus mengaku mendapat penghasilan lebih saat beberapa kali diundang ke Paris untuk menjadi pembicara oleh OECD. Ia menyebut selalu mendapat sekitar 6.000 euro dari lembaga tersebut sehingga dapat menyisihkan uang untuk menabung.
Selanjutnya, Agus menyampaikan pernah memiliki Honda CRV, tetapi sudah dijual sejak beberapa tahun lalu. Ia juga memiliki sejumlah kendaraan angkut yang dibeli dengan cara mengangsur untuk menunjang usaha pengiriman sayur dan ternak dari Magetan.
Kepada Pansel KPK, Agus mengaku selalu meminjam uang ke bank saat menikahkan tiga anaknya. Ia mengaku baru dapat menabung lebih dan membeli kendaraan bekas pada beberapa hari lalu setelah salah satu mobil angkutnya lunas.
"Itu memang situasi keuangan saya satu setengah tahun terakhir. Mobil tidak punya, mantu (mengadakan pernikahan anak) ngutang ke bank. Saya yakin PPATK memiliki data itu secara kuat," pungkasnya. (kompas.com)
Selamat untuk ketua KPK baru, semoga bisa mengemban amanah dengan baik dan terus berantas korupsi di negeri ini.
Ia membeli sebidang tanah itu pada 2003 dengan harga saat itu Rp 3.500 per meter persegi.
"Artinya sehektar Rp 35 juta. Hari ini (harganya) baru Rp 12.000 per meter persegi. Itu tanah yang enggak subur, saya menanam, (tanamannya) sering mati karena waktu kekeringan enggak ada air," ujar Agus.
Selain di Cariu, Agus juga mengaku memiliki satu kavling tanah di kawasan BSD, Tangerang Selatan. Tanah tersebut ia beli sekitar tahun 1997 sebelum Indonesia dilanda krisis ekonomi, dengan harga sekitar Rp 170 juta, dan dibayar dengan cara diangsur.
"Saya berharap PPATK bisa menelusuri, 1997-2005, saya sering diundang lembaga di Paris. Delapan kali saya diundang," ucap Agus.
Agus mengaku mendapat penghasilan lebih saat beberapa kali diundang ke Paris untuk menjadi pembicara oleh OECD. Ia menyebut selalu mendapat sekitar 6.000 euro dari lembaga tersebut sehingga dapat menyisihkan uang untuk menabung.
Selanjutnya, Agus menyampaikan pernah memiliki Honda CRV, tetapi sudah dijual sejak beberapa tahun lalu. Ia juga memiliki sejumlah kendaraan angkut yang dibeli dengan cara mengangsur untuk menunjang usaha pengiriman sayur dan ternak dari Magetan.
Kepada Pansel KPK, Agus mengaku selalu meminjam uang ke bank saat menikahkan tiga anaknya. Ia mengaku baru dapat menabung lebih dan membeli kendaraan bekas pada beberapa hari lalu setelah salah satu mobil angkutnya lunas.
"Itu memang situasi keuangan saya satu setengah tahun terakhir. Mobil tidak punya, mantu (mengadakan pernikahan anak) ngutang ke bank. Saya yakin PPATK memiliki data itu secara kuat," pungkasnya. (kompas.com)
Selamat untuk ketua KPK baru, semoga bisa mengemban amanah dengan baik dan terus berantas korupsi di negeri ini.