Fadhila Haifa’ Afifah, Putri Tukang Tambal Ban ini Hafal Quran 30 Juz Dalam 14 Bulan
https://liputan-69.blogspot.com/2015/12/fadhila-haifa-afifah-putri-tukang.html
Walaupun berasal dari keluarga yang kurang mampu, ayahnya bekerja sebagai tukang tambal ban dan ibunya berjualan sembako tak membuat Dhila menjadi minder atau berkecil hati untuk bermimpi dan bercita-cita besar.

Sebuah semangat menghafal Quran yang timbul karena motivasi dan tuntunan dari orang tua, membuat Fadhila, santri Rumah Tahfidz LMI giat menghafal dengan target yang ia pasang adalah selesai 30 Juz di akhir kelas IX. Apalagi cita-cita menjadi Dosen Matematika yang Hafal Al Qur’an, sangat mempengaruhinya untuk terus menambah hafalan dan belajar dengan giat.
“Aku ingin menjadi dosen Matematika yang hafal Al-Qur’an “, itulah yang dikatakan santri kelahiran 17 April 2000 ini.
Alhamdulillah, walaupun tidak seperti kebanyakan anak yang semua fasilitasnya terpenuhi, namun kemampuan intelektual Dhila di atas rata-rata, terbukti dengan prestasi sejak SD yang selalu bisa dibilang memuaskan meraih peringkat 1 dari kelas 1 sampai kelas 5 dan peringkat 2 di kelas 6. Dan di tingkat SMP, prestasi

Sebuah semangat menghafal Quran yang timbul karena motivasi dan tuntunan dari orang tua, membuat Fadhila, santri Rumah Tahfidz LMI giat menghafal dengan target yang ia pasang adalah selesai 30 Juz di akhir kelas IX. Apalagi cita-cita menjadi Dosen Matematika yang Hafal Al Qur’an, sangat mempengaruhinya untuk terus menambah hafalan dan belajar dengan giat.
“Aku ingin menjadi dosen Matematika yang hafal Al-Qur’an “, itulah yang dikatakan santri kelahiran 17 April 2000 ini.
Alhamdulillah, walaupun tidak seperti kebanyakan anak yang semua fasilitasnya terpenuhi, namun kemampuan intelektual Dhila di atas rata-rata, terbukti dengan prestasi sejak SD yang selalu bisa dibilang memuaskan meraih peringkat 1 dari kelas 1 sampai kelas 5 dan peringkat 2 di kelas 6. Dan di tingkat SMP, prestasi
akademiknya juga unggul dibandingkan dengan teman lain.
Menginjak kelas VIII, dengan beban yang tentu semakin berat, tidak mengurangi semangat untuk mengejar target pribadinya selesai 30 Juz di kelas IX.
Memasuki tahun ke-2, Dhila menjadi santri di Rumah Tahfidz LMI, tepatnya 13 bulan, ia sudah bisa mencapai 13 Juz hafalan. Dengan Murojaah yang baik, ia terus menghafal melebihi target yang Rumah Tahfidz pasang.
Dan pada awal September mengikuti program Akselerasi Rumah Tahfidz hingga awal November 2014 Dhila menamatkan hafalan Qurannya dalam waktu 14 Bulan.
Hal itu bisa terjadi dengan dukungan ustadzah yang cekatan, kemampuan yang seperti itu justru akan menjadi contoh bagi santri yang lain.
Orang tua pun ikut senang dengan prestasi anak mereka. “Syukur Mbak dhila bisa sampai seperti sekarang ini, Kami hanya berharap apa yang menjadi bantuan LMI selama ini menjadi berkah dan bermanfaat, membawa kebaikan bagi semuanya, dan Mbak dhila bisa meraih cita-cita”, ungkap Darmini, Ibunda Fadhila tercinta. (LMI Madiun)
Menginjak kelas VIII, dengan beban yang tentu semakin berat, tidak mengurangi semangat untuk mengejar target pribadinya selesai 30 Juz di kelas IX.
Memasuki tahun ke-2, Dhila menjadi santri di Rumah Tahfidz LMI, tepatnya 13 bulan, ia sudah bisa mencapai 13 Juz hafalan. Dengan Murojaah yang baik, ia terus menghafal melebihi target yang Rumah Tahfidz pasang.
Dan pada awal September mengikuti program Akselerasi Rumah Tahfidz hingga awal November 2014 Dhila menamatkan hafalan Qurannya dalam waktu 14 Bulan.
Hal itu bisa terjadi dengan dukungan ustadzah yang cekatan, kemampuan yang seperti itu justru akan menjadi contoh bagi santri yang lain.
Orang tua pun ikut senang dengan prestasi anak mereka. “Syukur Mbak dhila bisa sampai seperti sekarang ini, Kami hanya berharap apa yang menjadi bantuan LMI selama ini menjadi berkah dan bermanfaat, membawa kebaikan bagi semuanya, dan Mbak dhila bisa meraih cita-cita”, ungkap Darmini, Ibunda Fadhila tercinta. (LMI Madiun)