Inilah Polisi Ganteng dan Pemberani Pemburu Teroris Sarinah, Kompol Teuku Arsya Khadafi #KamiNaksir
https://liputan-69.blogspot.com/2016/01/inilah-polisi-ganteng-dan-pemberani.html
Beberapa jam setelah peristiwa teror terjadi di Sarinah, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Januari 2016, berbagai hashtag bermunculan di Twitter, di antaranya #PrayForJakarta, #IndonesiaBrave, dan #KamiTidakTakut. Uniknya, hashtag #KamiNaksir juga muncul berkaitan dengan peristiwa itu.

Hashtag #KamiNaksir menampilkan perbincangan seputar sosok polisi laki-laki yang ikut dalam penyergapan saat peristiwa peledakan bom dan baku tembak di Sarinah. Polisi ini ramai diperbincangkan karena dianggap sebagai polisi ganteng pemberani yang memiliki wajah rupawan serta penampilan yang stylish.
Sebelumnya, netizen salah menerka-nerka bahwa dia bernama Rino Soedardjo. Namun, seperti diberitakan wartakotalive, Polisi ganteng yang ramai dibicarakan di Twitter dengan tagar #kaminaksir ternyata bernama Teuku Arsya Khadafi yang merupakan perwira menengah di Polda Metro Jaya. Lulusan Akademi Kepolisian 2003 tersebut adalah perwira menengah dengan pangkat Komisaris.
Dalam sebuah wawancara singkat dengan Wartakotalive.com, Arsya

Hashtag #KamiNaksir menampilkan perbincangan seputar sosok polisi laki-laki yang ikut dalam penyergapan saat peristiwa peledakan bom dan baku tembak di Sarinah. Polisi ini ramai diperbincangkan karena dianggap sebagai polisi ganteng pemberani yang memiliki wajah rupawan serta penampilan yang stylish.
Sebelumnya, netizen salah menerka-nerka bahwa dia bernama Rino Soedardjo. Namun, seperti diberitakan wartakotalive, Polisi ganteng yang ramai dibicarakan di Twitter dengan tagar #kaminaksir ternyata bernama Teuku Arsya Khadafi yang merupakan perwira menengah di Polda Metro Jaya. Lulusan Akademi Kepolisian 2003 tersebut adalah perwira menengah dengan pangkat Komisaris.
Dalam sebuah wawancara singkat dengan Wartakotalive.com, Arsya
pernah bercerita bahwa dia menembus Akademi Kepolisian dalam sekali percobaan.
Tahun 2000 usai lulus SMA Dia mendaftar Akademi Kepolisian dan lekas diterima. Makanya saat itu Dia membatalkan masuk beberapa perguruan tinggi yang telah menerimanya.
Di Polda Metro Jaya, Arsya kini menjabat Kepala Unit 3 Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya. Sebelumnya Dia menjabat Kepala Unit 2 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Di kalangan wartawan Polda Metro Jaya, sosok Arsya cukup dikenal. Dia kerap berhubungan dengan wartawan dan cukup banyak muncul di media. Arsya kerap ikut dalam pengungkapan-pengungkapan kasus besar di Polda Metro Jaya.
Salah satu kasus besar terakhir yang ditanganinya bersama Subdit Resmob adalah pembunuhan anak kecil asal Bendhil, Jakarta Pusat yang mayatnya dibuang di hutan Perhutani Jasinga, Kabupaten Bogor.
Meski polisi ini banyak disebut dengan hashtag #KamiNaksir, tapi jangan berharap banyak karena saat ini, Arsya diketahui sudah berkeluarga dan telah memiliki anak.
Tahun 2000 usai lulus SMA Dia mendaftar Akademi Kepolisian dan lekas diterima. Makanya saat itu Dia membatalkan masuk beberapa perguruan tinggi yang telah menerimanya.
Di Polda Metro Jaya, Arsya kini menjabat Kepala Unit 3 Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya. Sebelumnya Dia menjabat Kepala Unit 2 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Di kalangan wartawan Polda Metro Jaya, sosok Arsya cukup dikenal. Dia kerap berhubungan dengan wartawan dan cukup banyak muncul di media. Arsya kerap ikut dalam pengungkapan-pengungkapan kasus besar di Polda Metro Jaya.
Salah satu kasus besar terakhir yang ditanganinya bersama Subdit Resmob adalah pembunuhan anak kecil asal Bendhil, Jakarta Pusat yang mayatnya dibuang di hutan Perhutani Jasinga, Kabupaten Bogor.
Meski polisi ini banyak disebut dengan hashtag #KamiNaksir, tapi jangan berharap banyak karena saat ini, Arsya diketahui sudah berkeluarga dan telah memiliki anak.