1657408484514812

Dituduh Tampar Sopir Angkot, Ridwan Kamil Dilaporkan ke Polda Jabar


Seorang sopir angkutan kota ilegal (omprengan) melaporkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ke Polda Jawa Barat, Minggu 20 Maret. Pelapor, Taufik Hidayat, 32, mengaku dianiaya Ridwan Kamil saat mencari penumpang di Alun-alun Kota Bandung.


Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Sulistyo Pudjo Hartono membenarkan adanya laporan itu. Menurut pelapor, penganiayaan itu terjadi pada pukul 11.30 WIB, Jumat 18 Maret 2016.

Menurut pengakuan Taufik, saat ia tengah mencari penumpang, Ridwan Kamil datang menggunakan sepeda listriknya dan bertanya.

"Terlapor (RK) menghampirinya sambil bertanya 'urang mana maneh?' dan langsung menampar tiga kali ke bagian pipi kiri dan kanan juga memukul bagian perut dua kali," ujar dia.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil membantah telah menampar Taufik Hidayat, sopir omprengan yang dia tegur lantaran melanggar aturan.

Pria yang akrab disapa Emil itu mengungkapkan, insiden itu terjadi pada Jumat (18/3/2016) lalu. Dia membantah jika telah melakukan pemukulan terhadap sang sopir. Dia pun memaparkan kronologinya.

"Kemarin itu ada satu yang kena (tegur) sama saya. Saya datengin pake sepeda, karena dia enggak mau ke luar, terjadi tarik menarik. Waktu saya tanya kalah malaweung (acuh)," kata Emil, Minggu (20/3/2016).

"Saya tepuk, saya pegang pipinya biar dia ngeliat ke wajah saya. Psikologisnya kan kalau mau interogasi harus tatap matanya kan. Tarik-tarikan itu
versi dia mah ditampar," tutur Emil.                              
Dia menjelaskan, teguran kepada angkutan pelat hitam itu bukan kali pertama dilakukan. Bahkan, para sopir angkutan ilegal itu sudah beberapa kali ditertibkan.

Beberapa sopir, sambung Emil, sudah ada yang pernah diajak duduk bersama di Pendopo Kota Bandung.

"Si preman omprengan ini sudah belasan kali saya tertibkan, ada komplotannya. Sudah saya kerahkan ke Denpom. Ada yang saya panggil ke Pendopo baik-baik, dua sampai tiga orang. Tapi teu kapok-kapok wae (tapi enggak kapok-kapok)," ungkapnya.

Sebelumnya, dalam akun resmi Twitternya Ridwan juga membantah melakukan pemukulan.

"tdk ada pemukulan. ini ada preman maksa warga masuk mobilnya, kepergok walikota, mau kabur. sy dadah2 aja gitu?" sebutnya dalam akun @ridwankamil, Minggu (20/3/2016).

Ia pun memaparkan kronologis insiden tersebut.

"1. Dia bukan sopir angkot, tapi anggota komplotan pelanggar hukum rutin. 2. Dia mau kabur spt biasa, maka sy cegat," sebutnya.

"3. Komplotan ini sdh sy ingatkan dgn lisan belasan kali. 4. Sdh dirazia Skogar berkali-kali krn ada oknum aparat jd beking. skg play victim," katanya.

Menurut dia, angkutan tersebut berpelat hitam alias mobil pribadi yang bukan untuk angkutan umum. "yg ilegal angkut penumpang sesuka dimana saja. sdh bertahun2 melakukan ini," tambahnya.





Info Jawa Barat 7812887973628903952

Posting Komentar

Beranda item

Terkini