1657408484514812

Kader Hanura DKI Ramai-ramai Mundur Tak Sudi Partai Dukung Ahok, Sosok Kasar yang Tak Sesuai Hati Nurani


Menjelang perhelatan Pilkada Gubernur DKI 2017, Partai Hanura DKI Jakarta menghadapi perpecahan. Pemicunya setelah partai yang dipimpin Wiranto tersebut mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam pencalonan.


Akibatnya 90 persen kader mengancam akan keluar dari partai tersebut.

Wakil Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta (bidang organisasi, kaderisasi, dan keanggotaan) Rahmat HS mengatakan, sebagian besar anggota partai Hanura tidak ada yang mendukung figur yang ditetapkan oleh pimpinan partai.

Dia menyebutkan jumlah kader yang tidak setuju dengan keputusan partai bisa mencapai 90 persen.

"Kalau kita mau jujur ya, 90 persen kader Hanura dari ranting bawa sampai ke atas tidak ada yang setuju calon yang ditentukan petinggi partai," ujar Rahmat usai menyatakan mundur dari partai dilansir Indopos (Jawa Pos Group), Senin (28/3).

Menurut Rahmat, mekanisme penjaringan yang selama ini berlangsung di Partai Hanura tidak pernah memunculkan nama yang kini telah ditetapkan oleh partai. Mekanisme penjaringan juga masih berlangsung.

Kita tidak ingin Jakarta dipimpin oleh orang yang berperilaku buruk, tempramen, kasar, kadang ngomongnya kotor. Dari awal kita tidak ingin itu," tutur Rahmat
kepada Sindonews, Sabtu 26 Maret 2016.                                                
Menurut Sekretaris DPD Partai Hanura DKI Jakarta Veri Yonnevil, sebanyak tujuh pendiri Partai Hanura DKI Jakarta mengundurkan diri dari partai. Tujuh Dewan Pengurus Daerah (DPD) Hanura DKI itu menolak mendukung Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama dalam Pilkada DKI 2017.

"Setahu saya sampai saat ini ada tujuh orang yang mengundurkan diri," kata Veri Yonnevil, Senin (28/3/2016).

Anggota DPRD DKI Jakarta ini mengatakan, partai sedih dan kehilangan terkait hengkangnya tujuh kader terbaik tersebut. Veri tidak memerinci siapa saja yang mengundurkan diri.

Mereka adalah pendiri dan pembentuk Partai Hanura di Ibu Kota. "Mereka itu ikut membidani lahirnya Hanura di DKI Jakarta," ujar Veri.

Veri mengatakan, pihaknya sudah mencoba menjelaskan keputusan mendukung Ahok kepada para kader tersebut. Namun usaha tersebut gagal. "Kami tidak bisa memaksa lagi. Itu pilihan politik mereka," katanya.

Mereka beralasan sosok Ahok tidak sesuai dengan visi dan misi partai Hanura yang berhati nurani. Mereka menuding Ahok malaj cenderung menindas kaum miskin Ibu Kota.





Pilkada DKI Jakarta 872721449995830019

Posting Komentar

Beranda item