Donald Trump desak muslim dilarang masuk Amerika
https://liputan-69.blogspot.com/2015/12/donald-trump-desak-muslim-dilarang.html
Kandidat capres AS Donald Trump kembali menarik perhatian publik melalui pernyataannya. Kali ini, ia mendesak agar muslim dilarang saja masuk AS.

Dalam pidato kampanyenya di South Carolina, AS, Senin (7/12/2015), Donald mengajukan idenya agar larangan tersebut diberlakukan untuk semua muslim.
Ketika ditanya oleh Reuters, manajer kampanye Donald Corey Lewandowski mengatakan bahwa desakan larangan tersebut berlaku untuk pelajar, wisatawan, dan pengunjung lainnya.
Tak disangka, desakan Donald itu kemudian disambut riuh tepuk tangan oleh hadirin kampanyenya itu.

Dalam pidato kampanyenya di South Carolina, AS, Senin (7/12/2015), Donald mengajukan idenya agar larangan tersebut diberlakukan untuk semua muslim.
Ketika ditanya oleh Reuters, manajer kampanye Donald Corey Lewandowski mengatakan bahwa desakan larangan tersebut berlaku untuk pelajar, wisatawan, dan pengunjung lainnya.
Tak disangka, desakan Donald itu kemudian disambut riuh tepuk tangan oleh hadirin kampanyenya itu.
Donald juga mengatakan idenya itu telah disetujui teman-teman muslimnya.
"Kita (AS) sudah tak punya punya pilihan lagi," katanya berulangkali, di tengah riuh suara tepuk tangan dan seruan dari hadirin.
Meski mendapat banyak kritik, seperti dari pengamat dan kandidat capres AS lainnya, Donald hanya mengatakan: "Kita harus melihat apa yang sedang terjadi."
Menurutnya, ide larangan itu datang setelah ia menganggap bahwa Islam berakar pada kebencian dan kekerasan.
Hal ini bertentangan dengan apa yang dikatakan Presiden AS Barack Obama sebelumnya, yang belum lama mengomentari soal insiden penembakan di California, mengatakan diskriminasi terhadap muslim jangan sampai terjadi.
Obama juga menyebutkan bahwa perlawanan terhadap teroris jangan dianggap sebagai perang antara AS dan Islam. (The Washington Post/Reuters)
"Kita (AS) sudah tak punya punya pilihan lagi," katanya berulangkali, di tengah riuh suara tepuk tangan dan seruan dari hadirin.
Meski mendapat banyak kritik, seperti dari pengamat dan kandidat capres AS lainnya, Donald hanya mengatakan: "Kita harus melihat apa yang sedang terjadi."
Menurutnya, ide larangan itu datang setelah ia menganggap bahwa Islam berakar pada kebencian dan kekerasan.
Hal ini bertentangan dengan apa yang dikatakan Presiden AS Barack Obama sebelumnya, yang belum lama mengomentari soal insiden penembakan di California, mengatakan diskriminasi terhadap muslim jangan sampai terjadi.
Obama juga menyebutkan bahwa perlawanan terhadap teroris jangan dianggap sebagai perang antara AS dan Islam. (The Washington Post/Reuters)